Pikada Serentak 2018, 45.000 Daftar Pemilih di Banjarnegara Dicoret

Pikada Serentak 2018, 45.000 Daftar Pemilih di Banjarnegara Dicoret

Uje Hartono - detikNews
Jumat, 23 Feb 2018 11:37 WIB
Tahapan coklit untuk pemiih Pilkada 2018 (Foto: Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara - Sebanyak 45.000 daftar pemilih di Banjarnegara dicoret saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada serentak 2018. Sedangkan berdasarkan hasil Coklit tersebut, ada 29.438 jumlah pemilih baru.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarnegara, Gugus Risdaryanto, mengatakan 45 ribu daftar pemilih yang dicoret lantaran tidak memenuhi syarat. Di antaranya, ditemukan nama pemilih ganda, pemilih yang sudah pindah domisili atau pemilih telah meninggal dunia

"Kami telah melakukan coklit 789.675 dan 29.438 pemilih baru. Tetapi kita mencoret pemilih sampai 45.000 juga. Karena ada yang sudah meninggal, ganda atau orang yang di data awal ada tetapi kemudian tidak dikenal," ujarnya, Jumat (23/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini kata dia, KPU masih terus melakukan penyusunan hasil coklit yang dilakukan oleh PPS dan PPK. Selain itu juga tengah melakukan pemeliharaan data untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang telah memiliki hak pilih namun belum dicoklit.

Gugus menuturkan, nantinya bagi pemilih yang belum terdaftar dapat melapor ke PPS. Sehingga nanti bisa dimasukan ke dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS).

"Kalau misalnya nanti setelah keluar DPS namun tidak tercantum maka pemilih bisa melaporkan ke PPS. Nantinya, akan masuk di pemilih tambahan khusus," terangnya.

Untuk tahapan selanjutnya, setelah penyusunan hasil coklit KPU Banjarnegara akan menyusun daftar pemilih sementara (DPS) pada tanggal 10 Maret 2018 mendatang. DPS tersebut akan diumumkan kepada masyarakat untuk mendapatkan tanggapan.

"Termasuk masyarakat yang memiliki hak pilih tetapi belum tercatat di DPS," ujarnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads