Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning mengatakan, kebakaran yang melanda Matahari sampai sore ini terpantau sudah padam. Sejumlah petugas masih siaga di lokasi.
"Untuk apinya sudah padam, asap-asapnya saja yang masih dalam monitor damkar. Karena di situ, banyak baju-baju. Tidak langsung padam. Petugas masih siaga dan menstatus quo tkp," kata Agusman kepada Detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi di sekitar lokasi terdapat banyak toko. Polisi khawatir jika bangunan yang usai terbakar bisa jadi rawan dan mudah roboh. Makanya itu, lanjut dia, situasi masih statusquo dari polres.
Dalam waktu dekat dari labfor akan turun mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Sekarang mereka sudah di lokasi, dan hanya menunggu dinginnya api.
"Karena kan masih panas. Sekaligus nunggu TKP aman untuk olah TKP. Karena takutnya langit-langitnya runtuh saat olah TKP," ucapnya.
Api mulai bisa dikendalikan sekitar pukul 12.00 WIB. Kepulan asap putih tipis masih keluar dari lantai dua dan latai tiga.
Didik Hartoko, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kudus mengatakan, kebakaran diketahui sejak pukul 05.00 WIB.
"Kalau dilihat dari kondisi bangunan sebenarnya tidak sulit. Hanya saja karena banyak benda yang mudah terbakar membuat api cepat merambat. Selain itu petugas pemadam juga tidak bisa masuk menjangkau titik api karena kepulan asap hitam pekat yang sangat membahayakan," kata Didik.
Petugas sebelumnya bisa melokalisir keberadaan api agar tidak merembet ke bangunan sekitarnya. Di depan gedung Matahari terdapat Kudus Ekstensien Mal (Hypermart), petugas melakukan penyekatan dengan menyiramkan air agar api tidak merembet.
Djarot Trinobo, Store Manager Matahari Kudus mengatakan, laporan masuk pukul 07.00 WIB. Menurutnya, pihaknya tidak curiga sejak tutup malam kemarin.
"Tidak ada tanda-tanda. Dugaan kami kebakaran sejak pagi pukul 05.00 WIB," kata Djarot kepada wartawan.
Pihaknya belum bisa menaksir nilai kerugian akibat kebakaran. Dia membeberkan, di lantai satu terdapat dagangn sepatu dan sandal. Lantai 2 diisi produk fashion dan lantai 3 diisi pujasera, bioskop.
Adapun Matahari mulai menempati gedung yang disewa dari Pemerintah Kabupaten Kudus itu sejak 1990. Dengan jumlah pekerja kisaran 300 orang.
"Yang dikelola Matahari itu di lantai dua. Isinya fashion. Sebagian lantai satu isinya sepatu dan sandal," ucapnya. (sip/sip)