Warga yang menggelar aksi demo di tengah jalan tol km 267.800, Rabu (21/2/2018). Mereka berasal dari Desa Krasak, Lembarawa, Kalimati dan beberapa desa lain. Mereka adalah korban banjir yang terjadi beberapa hari lalu hingga menggenangi rumah rumah warga.
Menurut warga, banjir ini juga menggenangi ratusan hektare sawah sehingga menyebabkan banyak kerugian. Sahroni, salah satu pendemo warga Desa Krasak, mengatakan warga mrnginginkan agar dibuat jembatan di atas Sungai Sigeleng bukan bentuk gorong gorong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menuntut pembenahan saluran buangan jalan tol (Foto: Imam Suripto/detikcom) |
Warga meminta agar PT Waskita Karya bertanggungjawab terhadap kondisi warga. Pengelola jalan tol agar segera melakukan pembenahan terhadap gorong gorong di Sungai Sigeleng.
Saat ini, saluran buangan untuk aliran sungai Sigeleng terdiri dari dua bok cluvert masing-masing berukuran lebar 1,5 tinggi 2 meter dan panjang 7 meter.
Sedangkan lebar sungai ada yang mencapai 10 meter sehingga box cluvert yang terpasang kurang mampu menampung buangan air sungai karena hanya memiliki lebar 3 meter. Agar lancar, minimal dipasang 4 box cluvert sehingga lebar saluran buangan mencapai 6 meter.
"Karena sempit inilah, kalau terjadi hujan saluran sering mampet dan meluap. Kami tetap meminta agar dibuat jembatan, bukan gorong gorong," tegas Sahroni.
Menanggapi tuntutan warga, Direktur Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR), Mulya Setiawan, mengatakan akan melakukan survey bersama untuk hitung ulang. Usai melihat langsung saluran buangan ini, Mulya Setiawan mengakui buangan yang ada di bawah jalan tol ini terlalu sempit sehingga tidak bisa mengalirkan air dari sungai secara maksimal.
"Dulu kan pemasangan ini berdasarkan survey bersama PSDA, tapi kami akan hitung ulang. Kalau memang keliru akan diperbaiki. Namun perbaikkan seperti apa tergantung hasil kajian bersama," terangnya.
Akibat aksi massa ini, ruas tol dari Brebes Timur hingga ke arah barat ditutup sementara. Sejumlah kendaraan yang terlanjur melintas terpaksa memutar balik. (mbr/mbr)












































Mereka menuntut pembenahan saluran buangan jalan tol (Foto: Imam Suripto/detikcom)