Saluran Buangan Jadi Pemicu Banjir, Warga Brebes Tutup Jalan Tol

Saluran Buangan Jadi Pemicu Banjir, Warga Brebes Tutup Jalan Tol

Imam Suripto - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 15:20 WIB
Aksi warga brebes tutup jalan tol (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Brebes - Warga terdampak banjir di sejumlah desa di Kabupaten Brebes, menutup ruas jalan tol antara Brebes Timur dan Brebes Barat. Aksi itu sebagai bentuk protes karena kesal dengan pengelola tol yang tidak segera membenahi saluran buangan sehingga sering menimbulkan banjir.

Warga yang menggelar aksi demo di tengah jalan tol km 267.800, Rabu (21/2/2018). Mereka berasal dari Desa Krasak, Lembarawa, Kalimati dan beberapa desa lain. Mereka adalah korban banjir yang terjadi beberapa hari lalu hingga menggenangi rumah rumah warga.

Menurut warga, banjir ini juga menggenangi ratusan hektare sawah sehingga menyebabkan banyak kerugian. Sahroni, salah satu pendemo warga Desa Krasak, mengatakan warga mrnginginkan agar dibuat jembatan di atas Sungai Sigeleng bukan bentuk gorong gorong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terowongan itu debit air kecil, kena hujan aja tidak mampu apalagi kalau sungai jebol seperti kemarin. Rumah rumah disini tenggelam dan sawah sawah pada rusak. Kerugian sampai Rp 17 miliar," ujar Sahroni.

Warga Terdampak Banjir di Brebes Jalan TolMereka menuntut pembenahan saluran buangan jalan tol (Foto: Imam Suripto/detikcom)

Warga meminta agar PT Waskita Karya bertanggungjawab terhadap kondisi warga. Pengelola jalan tol agar segera melakukan pembenahan terhadap gorong gorong di Sungai Sigeleng.

Saat ini, saluran buangan untuk aliran sungai Sigeleng terdiri dari dua bok cluvert masing-masing berukuran lebar 1,5 tinggi 2 meter dan panjang 7 meter.

Sedangkan lebar sungai ada yang mencapai 10 meter sehingga box cluvert yang terpasang kurang mampu menampung buangan air sungai karena hanya memiliki lebar 3 meter. Agar lancar, minimal dipasang 4 box cluvert sehingga lebar saluran buangan mencapai 6 meter.

"Karena sempit inilah, kalau terjadi hujan saluran sering mampet dan meluap. Kami tetap meminta agar dibuat jembatan, bukan gorong gorong," tegas Sahroni.

Menanggapi tuntutan warga, Direktur Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR), Mulya Setiawan, mengatakan akan melakukan survey bersama untuk hitung ulang. Usai melihat langsung saluran buangan ini, Mulya Setiawan mengakui buangan yang ada di bawah jalan tol ini terlalu sempit sehingga tidak bisa mengalirkan air dari sungai secara maksimal.

"Dulu kan pemasangan ini berdasarkan survey bersama PSDA, tapi kami akan hitung ulang. Kalau memang keliru akan diperbaiki. Namun perbaikkan seperti apa tergantung hasil kajian bersama," terangnya.

Akibat aksi massa ini, ruas tol dari Brebes Timur hingga ke arah barat ditutup sementara. Sejumlah kendaraan yang terlanjur melintas terpaksa memutar balik. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads