Desa-desa yang rawan tanah gerak diantaranya di Kecamatan Purworejo 1 desa, Kecamatan Bener 3 desa. Selanjutnya Kecamatan Kaligsinf ada 5 desa. Satu desa di Kecamatan Loano. Sedangkan di Kecamatan Gebang ada 4 desa dan di kecamatan Kemiri dan Kecamatan Bruno masing-masing 1 desa.
Tanah bergerak yang melanda Purworejo sudah terjadi sejak bulan November 2017 lalu dan hingga kini masih terjadi. Sebanyak 16 desa di 7 kecamatan terdampak fenomena tanah bergerak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga kini masih ada tanah bergerak, dulu terjadi sejak November 2017 dan sampai sekarang masih terus ada. Terakhir ini terjadi di Desa Rendeng Gebang yang merusak 7 rumah warga dan tanah juga ambles," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purworejo, Sigit Ahmad Basuki ketika ditemui detikcom di Kantornya di Jl Sarwo Edhie Wibowo No 14 B, Rabu (21/2/2018).
![]() |
Sigit menambahkan, pihak BPBD masih terus memantau fenomena gerakan tanah tersebut untuk meminimlisir dampak dan korban. Inventarisir kerusakan juga masih dalam penghitungan untuk pengajuan bantuan.
Tanah yang bergerak pelan namun aktif itu dapat dirasakan oleh sebagian warga, bahkan suara saat lantai pecah dan tembok retak juga didengar oleh beberapa warga. Lebar retakan yang merusak lantai dan dinding warga serta jalan berkisar antara 5 cm hingga 30 cm, sedangkan rekahan menganga pada tanah bisa lebih dari 1 meter.
Salah satu warga setempat Istikomah (49) menuturkan bahwa rumah miliknya yang masih dalam pembangunan ikut rusak dan ambles sehingga terlihat miring. Ia pun merasa bingung dengan keadaan tersebut apakah akan diteruskan membangun atau harus dihentikan.
"Sampai sekarang masih gerak terus tanahnya, apalagi kalau hujan, kami jadi takut. Itu rumah baru juga ikut rusak, ada yang ambles dan doyong padahal baru 3 bulan dibangun, nggak tahu ini mau diteruskan apa tidak mas saya bingung," tuturnya ketika ditemui detikcom di lokasi kejadian, Rabu (21/2/2018).
Hujan deras diprediksi masih menjadi ancaman bagi wilayah Kabupaten Purworejo. Warga diimbau untuk tetap waspada terutama di wilayah yang rawan terjadi bencana. (bgs/bgs)