7 Kecamatan di Purworejo Rawan Bencana Tanah Gerak

7 Kecamatan di Purworejo Rawan Bencana Tanah Gerak

Rinto Heksantoro - detikNews
Rabu, 21 Feb 2018 14:50 WIB
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Purworejo - Hujan deras hinga kini masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tangah. Akibatnya, fenomena tanah bergerak terus terjadi dan meluas di beberapa desa. Sebanyak 16 desa yang ada di 7 kecamatan masuk wilayah rawan tanah gerak.

Desa-desa yang rawan tanah gerak diantaranya di Kecamatan Purworejo 1 desa, Kecamatan Bener 3 desa. Selanjutnya Kecamatan Kaligsinf ada 5 desa. Satu desa di Kecamatan Loano. Sedangkan di Kecamatan Gebang ada 4 desa dan di kecamatan Kemiri dan Kecamatan Bruno masing-masing 1 desa.

Tanah bergerak yang melanda Purworejo sudah terjadi sejak bulan November 2017 lalu dan hingga kini masih terjadi. Sebanyak 16 desa di 7 kecamatan terdampak fenomena tanah bergerak tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanah bergerak yang terjadi saat ini melanda Dusun Tirip, Desa Rendeng Kecamatan Gebang. Sedikitnya 7 rumah warga rusak serta tanah di pekarangan mengalami rekahan dan ambles sedalam 1 meter lebih. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Hingga kini masih ada tanah bergerak, dulu terjadi sejak November 2017 dan sampai sekarang masih terus ada. Terakhir ini terjadi di Desa Rendeng Gebang yang merusak 7 rumah warga dan tanah juga ambles," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purworejo, Sigit Ahmad Basuki ketika ditemui detikcom di Kantornya di Jl Sarwo Edhie Wibowo No 14 B, Rabu (21/2/2018).
7 Kecamatan di Purworejo Rawan Bencana Tanah GerakFoto: Rinto Heksantoro/detikcom

Sigit menambahkan, pihak BPBD masih terus memantau fenomena gerakan tanah tersebut untuk meminimlisir dampak dan korban. Inventarisir kerusakan juga masih dalam penghitungan untuk pengajuan bantuan.

Tanah yang bergerak pelan namun aktif itu dapat dirasakan oleh sebagian warga, bahkan suara saat lantai pecah dan tembok retak juga didengar oleh beberapa warga. Lebar retakan yang merusak lantai dan dinding warga serta jalan berkisar antara 5 cm hingga 30 cm, sedangkan rekahan menganga pada tanah bisa lebih dari 1 meter.

Salah satu warga setempat Istikomah (49) menuturkan bahwa rumah miliknya yang masih dalam pembangunan ikut rusak dan ambles sehingga terlihat miring. Ia pun merasa bingung dengan keadaan tersebut apakah akan diteruskan membangun atau harus dihentikan.

"Sampai sekarang masih gerak terus tanahnya, apalagi kalau hujan, kami jadi takut. Itu rumah baru juga ikut rusak, ada yang ambles dan doyong padahal baru 3 bulan dibangun, nggak tahu ini mau diteruskan apa tidak mas saya bingung," tuturnya ketika ditemui detikcom di lokasi kejadian, Rabu (21/2/2018).

Hujan deras diprediksi masih menjadi ancaman bagi wilayah Kabupaten Purworejo. Warga diimbau untuk tetap waspada terutama di wilayah yang rawan terjadi bencana. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads