Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, usai membuka Rakernis Intelkam TA 2018 dengan tema 'Intelkam Polda Jateng Siap Melaksanakan Deteksi Aksi Guna Mereduksi Gangguan Kamtibmas Dalam Rangka Menghadapi Pilkada Serentak' di Hotel Patrajasa Semarang.
"Kita bersinergi dengan Dinas Sosial (melakukan) operasi orang gila di Cilacap, Kebumen dan Solo. Ada 20 yang didapat," kata Condro, Rabu (21/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Condro menegaskan, jajaran Intel Polda Jateng juga diperintahkan untuk melakukan deteksi dini agar peristiwa serupa tidak terjadi di Jawa Tengah. "Penekanan ke jajaran intelejen harus deteksi dini untuk mereduksi ganggaun kamtibmas," tegasnya.
Langkah yang dilakukan yaitu melakukan pendekatan ke tokoh agama. Selanjutnya juga mendatangi pondok pesantren dan melaksanakan salat di sana.
"Untuk pejabat Polda Jateng bersilaturahmi ke ulama, pendeta, dan sebagainya. Misal (untuk muslim), bermalam di pondok pesantren, melaksanakan tabligh akbar dan solat subuh berjamaah, ikut ke pondok dan masjid," pungkas Condro.
Untuk saat ini, hasil deteksi dini gangguan kamtibmas baik yang membawa unsur agama atau Pilkada di Jawa Tengah masih kondusif. Namun Condro meminta anggotanya tidak lengah agar tidak ada provokasi menggunakan unsur-unsur tersebut.
"Kita tidak ingin ada provokasi dengan isu agama. Hasil deteksi, di Jateng kondusif aman," pungkasnya. (alg/mbr)











































