Apabila video asusila tersebut benar dibuat siswa SMP di Gunungkidul, Bahron berjanji akan segera mengambil langkah penanganan. Salah satunya dengan membina para siswa yang terlibat pembuatan video.
"Kalau memang benar anak didik kami (membuat video asusila), tentu akan kami lakukan pembinaan," kata Bahron saat dihubungi wartawan, Senin (19/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam video tersebut terdapat dua orang siswi duduk bersebelahan, salah satunya berperan sebagai pengambil video menggunakan kamera gawai. Sementara di belakang mereka berkumpul sembilan siswa.
Selanjutnya, siswi pengambil video memasukkan bungkus rokok ke dalam baju siswi yang duduk di sebelahnya. Seketika itu, siswi pengambil gambar mengucapkan kalimat 'sawer'.
Tanpa dikomando, mendengar kata 'sawer' sembilan siswa yang ada di belakang kedua siswi tersebut maju mengerumuni siswi itu. Kemudian, para siswa tersebut langsung memasukkan uang ke dalam baju salah satu siswi.
Setelahnya, video tersebut diakhiri dengan seseorang siswi yang mengeluarkan uang yang tadi dimasukkan para siswa ke dalam bajunya. Namun, para siswa tersebut masih meremas-remas bagian dada siswi tersebut.
Seorang warga, Anjar, mengaku prihatin dengan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, tersebarnya video asusila yang dibuat salah satu siswa SMP ini mencoreng wajah pendidikan di Gunungkidul.
"Seharusnya pelaku bisa mendapatkan pembinaan dari sekolah, termasuk orangtuanya. Jangan hanya dibiarkan saja," pungkas dia. (bgs/bgs)











































