"Untuk pencarian sudah resmi ditutup sejak Minggu (18/2/2018) pukul 17.00 WIB. Tapi pemantauan masih dilakukan ," jelas Komandan SAR Kabupaten Magelang, Heri Prawoto, kepada detikcom, Senin (19/2/2018).
Heri menyebutkan, masih ada ratusan orang yang terlibat dalam pemantauan ini. Diantaranya dari BPBD Kabupaten Magelang, SAR Kabupaten Magelang, Basarnas Yogyakarta, SAR Kabupaten Temanggung, relawan, TNI, Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutya Basarnas hari ini melakukan koordinasi dengan Damkar Kabupaten Magelang untuk menentukan langkah selanjutnya. Mengingat, belum ada tanda sama sekali akan keberadaan korban.
"Sejak hari pertama pencarian hingga kini, belum terlihat ada tanda-tanda keberadaan korban. Kita juga tidak ada gambaran tentang lokasi korban dimana," ungkapnya.
Meski demikian, Heri memperkirakan jika jasad korban kemungkinan telah sampai di hilir Sungai Progo. Mengingat, debit air sungai ini sedang deras sejak beberapa hari terakhir.
"Di beberapa lokasi juga terjadi lompatan-lompatan air. Terutama di Ancol Bligo, Kecamatan Ngluwar yang berada di perbatasan Magelang dengan Yogyakarta," terang Heri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ari Aprilianto (28), warga Dusun Bawang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang hanyut terbawa arus Sungai Progo sejak Jumat (16/2/2018) petang. Peristiwa bermula saat dirinya bersama korban dan lima orang lain menyusuri sungai Progo menggunakan ban dalam (tubing).
Mereka yakni Ari Aprilianto (28), Imam Ramdani (28) dan Agus (30) satu ban. Kemudian empat orang menggunakan dua ban, masing-masing Adi (24), Fuat (16), Ni,am (16), dan Nursafik (14).
Ketujuh orang tersebut mulai tubing dari Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran yang berjarak beberapa kilometer dari lokasi hanyutnya korban.
Sampai di lokasi kejadian, tepatnya pertemuan sungai Pabelan dan sungai Progo Dusun Kerekan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, ban yang ditumpangi korban dan teman-temannya terlepas. Enam orang berhasil menepi sedangkan korban hanyut dan tidak bisa ditemukan sampai hari ini. (bgs/bgs)