Ganjar tiba terlebih dahulu mengendarai mobil pribadinya, berbaju putih, berpeci hitam. Kedatangannya disambut secara langsung oleh KH Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus. Disusul Gus Yasin dengan kendaraan terpisah saat pengajian sudah berlangsung. Khas dengan sarung batik, berkemeja biru lengkap beserta pecinya.
Ganjar langsung membaur dengan jemaah pengajian lainnya. Sedangkan Gus Yasin yang datang terlambat, menempatkan diri di dekat pintu. Keduanya nampak hikmat mengikuti berlangsungnya pengajian hingga selesai.
"Saya minggu lalu ketemu beliau diundang ke Provinsi untuk memberikan ceramah. Ceramahnya bagus dan menginspirasi, pesannya simpel, tapi maknanya jleb," tuturnya kepada wartawan usai mengaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesini ya ngaji itu, kan Gus Yasin juga cucunya Gus Mus. Kalau soal Pilkada, saya selalu ngomong Pilkada dengan beliau (Gus Mus) sejak dulu," kata Ganjar.
"Tadi saja Gus Mus sempat bahas soal DPR yang tidak mau dikritik. saya takut lho Gus kalau ngomongin soal DPR, khawatir di pidana. Lha Gus Mus jawab, DPR itu kan majikannya mereka rakyat, jadi kalau kritik DPR, ya berarti ngritik rakyat," pungkasnya. (bgs/bgs)