Sampai kini, makamnya di Sunggingan, Kecamatan Kota, Kudus, kerap diziarahi warga, baik dari dalam kota, atau luar kota. Masjid dan makam kuno menggunakan batu bata sampai saat ini masih terpelihara.
Munawwir (82), juru kunci makam Kiai Telingsing mengungkapkan tidak banyak orang yang tahu tentang Kiai Telingsing. Yang jelas, Kiai Telingsing adalah salah satu ulama besar di tanah Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mendapatkan cerita dari orang tuanya dulu tentang Kiai Telingsing. Ayah Kiai Telingsing diceritakannya berasal dari negeri Arab. Sedangkan ibunya berasal dari Tiongkok. Namanya adalah The Ling Sing. Lama kelamaan, orang Jawa menyebutnya Telingsing.
Saat dirasa cukup matang usianya, Telingsing mendapatkan pesan dari ayahnya.
"Kowe pingin mulyo dunyo akhirat, terusno lakuku. Melaku ngulon, terus tekan kene. (Kalau kamu ingin dapat kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat, kamu harus meneruskan apa yang aku pesankan. Berjalanlah terus ke barat. Akhirnya sampai sini, Kudus)," ucap Munawwir menirukan cerita pendahulunya.
Ternyata, secara kebetulan di Kudus ini juga ada Sunan Kudus. Akhirnya mereka berdua berjuang menyebarkan agama Islam. Berbagai sumber, lanjutnya, ada yang mengatakan jika Sunan Kudus merupakan murid, sekaligus guru Kiai Telingsing.
"Mbah Kiai Telingsing ya gurunya, ya muridnya Sunan Kudus. Sunan Kudus kanuragane kuat, Kiai Telingsing itu agamanya kuat," beber suami Ny Maskanah (68) ini.
Letak makam keduanya juga tak begitu jauh, yaitu sekitar 100 meter. Keduanya juga ulama besar. Jasa keduanya sampai saat ini masih terasa sampai sekarang, yakni banyak warga yang berziarah di makamnya.
![]() |
Munawwir juga menceritakan alasannya kenapa menjadi juru kunci makam Kiai Telingsing. Jabatannya itu adalah amanat dari juru kunci sebelumnya. Dia merupakan keturunan dari keluarga juru kunci. Munawwir merupakan juru kunci keempat.
Juru kunci pertama adalah Mbah Suro, dilanjutkan ayah Munawwir bernama Mubin. Ayahnya meninggal pada zaman penjajahan Jepang. Juru kunci makam selanjutnya jatuh pada kakak Munawwir bernama Makmun. Sebelum meninggal dunia, Makmun meminta Munawwir menggantikannya.
Jabatan itu pernah hendak ditolaknya, namun sejumlah ulama yang datang kepadanya, seperti Habib Lutfi, meminta Munawwir untuk mau menjadi juru kunci makam Kiai Telingsing.
"Sejak 2003 sampai sekarang, saya jadi juru kunci makam Kiai Telingsing," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini