Libur Sekolah, Anak-anak Korban Banjir di Demak Malah Bermain Air

Libur Sekolah, Anak-anak Korban Banjir di Demak Malah Bermain Air

Wikha Setiawan - detikNews
Jumat, 16 Feb 2018 10:47 WIB
Foto: Wikha Setiawan/detikcom
Demak - Banjir yang melanda pemukiman dan sekolah di Desa Sayung Kecamatan Sayung Kabupaten Demak belum juga surut. Banjir yang terjadi selama tiga bulan terakhir ini sedikitnya telah merendam 1.000 rumah.

Selain menghambat aktifitas warga, banjir juga mengakibatkan sekolah sempat diliburkan beberapa hari. Salah satu sekolah yang terdampak yakni SDN 4 Desa Sayung yang terendam air hingga 1,5 meter. Air tidak hanya menggenangi halaman saja namun juga masuk ke dalam ruang kelas.

Karena sekolah libur dan tidak ada aktifitas lain, justru banyak anak-anak yang bermain air di halaman rumah mereka. Tanpa rasa takut mereka bermain air, meski kemudian mengalami rasa gatal-gatal di kulit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad Zaki, siswa kelas 6 SDN 4 mengaku sekolah sudah diliburkan sejak terjadi banjir.

"Airnya masuk ke dalam kelas, jadi diliburkan. Saya sama teman-teman biasanya main air dan berenang di depan rumah," katanya kepada detikcom di depan rumahnya, Jumat (16/2/2018)

Namun, karena kerap bermain air, ia mengalami gatal-gatal. Saat ditanya soal kapan kembali sekolah, Zaki mengaku tidak tahu.

"Iya, kalau malam gatal, bagian kaki. Untuk sekolah masih menunggu surut, tidak tahu kapan," lanjutnya.

Kepala Desa Sayung menambahkan, keputusan meliburkan sekolah karena aktifitas belajar-mengajar terganggu oleh air banjir.

"Karena air yang masuk ke dalam ruanh kelas cukup tinggi. Tidak mungkin untuk dilakukan belajar-mengajar. Ini sudah tiga hari diliburkan," ungkapnya.
Libur Sekolah, Anak-anak Korban Banjir di Demak Malah Bermain Air Foto: Wikha Setiawan/detikcom

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi berkait hal itu.

"Kita masih mencari solusi karena kasihan anak-anak nanti bisa ketinggalan pelajaran, mengingat banjirnya sulit surut," tutur dia.

Sementara Camat Sayung, Sugeng Pujiyono menuturkan tiga bulan terakhir Kecamatan Sayung menjadi rawan bencana. Banjir terjadi di Desa Sayung dan Kalisari. Sedangkan air rob di Desa Sriwulan.

"Banjir terbesar melanda Desa Sayung karena merendam 1.500 rumah lebih dan sekolah. Kalau Sriwulan itu rob. Tindakan sementara kita mendirikan posko kesehatan dan dapur umum di Desa Sayung," tandasnya.

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads