Jalur Putus, Wisatawan ke Dieng dan Pekalongan Diimbau Memutar

Jalur Putus, Wisatawan ke Dieng dan Pekalongan Diimbau Memutar

Uje Hartono - detikNews
Kamis, 15 Feb 2018 16:34 WIB
Jalur Putus, Wisatawan ke Dieng dan Pekalongan Diimbau Memutar
Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara - Jelang libur panjang, wisatawan maupun pengguna jalan yang akan melintas di jalur Banjarnegara–Pekalongan dan Banjarnegara–Dieng diimbau untuk memutar. Sebab hingga saat ini jalan antar kabuputen yang berada di Desa Paweden Kecamatan Karangkobar masih putus total.

Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arief Rahman mengatakan, hingga kini masih terjadi pergerakan tanah di jalur antar kabupaten di Desa Paweden. Jalur tersebut putus total setelah terjadi tenah gerak dan tanah ambles hingga lima meter.

"Ini kan mau ada libur panjang, jadi kami imbau warga dari Banjarnegara ke Pekolongan maupun mau wisata ke Dieng supaya memutar," ujarnya usai melakukan rapat koordinasi di ruang wakil bupati Banjarnegara, Kamis (15/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk rute jalan memutar terdekat, disebutkan melalui Banjarnegara–Gripit – Beji–Pagerpelah–Karangkobar. Namun jalur ini kondisi jalan lebih sempit sehingga ada pembatasan tonase.

"Jalannya sempit sebaiknya kendaraan jangan memuat beban yang terlalu berat saat melintas di jalur alternatif," imbaunya.

Saat ditanya soal pemasangan jembatan bailey, Arief melihat hal tersebut masih mempertimbangkan kondisi tanah. Sebab, jika tanah masih terus bergerak tidak memungkinkan untuk dipasang jembatan bailey.

"Kalaupun dipasang membutuhkan waktu satu bulan mulai dari pengukuran hingga pemasangan. Itupun kalau kondisinya tanahnya normal. Makanya kami harap warga bisa lebih bersabar," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Barat Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Sumaryono mengatakan, berdasarkan hasil kajian pergerakan tanah di Desa Paweden masih terus bergerak. Ia melihat konstruksi tanah di wilayah tersebut mirip dengan kondisi jalan di tol Cipularang.

"Untuk penanganan nantinya harus memperhatikan drainase yang bagus serta penguatan tanah," terangnya.

Selain itu, menurutnya, penambangan batu yang berada di atas mahkota supaya dihentikan. Hal ini akan memicu gerakan tanah di Desa Paweden. "Sebaiknya dihentikan saja, karena akan memicu pergerakan tanah," kata dia. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads