Saat ditemui detikcom di rumahnya yang berada di Dukuh Undaan Desa Sumberjo Kecamatan kota Rembang, Mak Lui, sapaan akrabnya masih sibuk dengan sejumlah aktivitas mengemasi kue keranjang. Ia mengaku proses produksi kue keranjang tersebut dilakukannya seorang diri.
"Ya sendirian, karena memang nggak ada yang bantu. Saya mulai masak itu jam 11 malam sampai jam 6 pagi. Karena kalau siang ya saya sibuk aktivitas bersih-bersih rumah," terangnya, Kamis (15/2/18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya produksi dengan kakak saya tapi beliau sudah meninggal. Kalau kata orang-orang ya nggak ada yang produksi rumahan seperti ini di Rembang, rata-rata kan pabrik. Ya semoga ada yang nerusin besok kalau saya sudah tidak ada," akunya.
Bukan hanya perorangan yang memesan kue keranjang di Mak Liu. Perusahaan dan perkantoran pun banyak yang memesan kue keranjang kepadanya.
"Ini dibuat dari gula pasir, sama tepung ketan, kalau yang rasa coklat ya dikasih coklat. Nggak ada pengawet juga label karena memang d buat di rumahan. Nanti dimakannya bisa langsung, bisa juga digoreng lagi pakai telur sama tepung," jelasnya.
Untuk 1 kg kue keranjang ia biasa menjualnya seharga Rp 35 ribu. Biasa dibeli secara grosir ataupun eceran. Kini stok kue keranjang sebanyak 3 kuintal hanya tersisa beberapa biji saja di lemarinya.
"Ini harganya naik, karena bahan bakunya tepung ketan harganya naik. Biasanya Rp 25 ribu sekarang naikin, ngimbangi harga tepung ketannya yang juga naik," pungkasnya. (sip/sip)











































