"Dia (Suliono) pernah kulaih di Palu, perguruan tinggi, tapi tak selesai, kuliah satu tahun," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto, kepada wartawan di RS Bhayangkara, Jalan Solo Km 13 Kalasan, Sleman, Selasa (13/2/2018).
Selain keterangan tersebut, polisi juga menerima informasi dari saksi yang menyebutkan Suliono menjadi santri di salah satu pondok pesantren di Magelang selama satu tahun.
Hasil pemeriksaan sementara lainnya, lanjutnya, kondisi kesehatan Suliono saat ini mulai membaik setelah menjalani operasi mengambil peluru di lutut kanannya. Kedua kakinya dilumpuhkan oleh polisi saat akan ditangkap sesaat setelah aksi penyerangan di Gereja Lidwina.
"Dia bisa bicara normal, kondisinya mulai membaik masih dirawat di ruang khusus. Pemeriksaan sejauh ini dilakukan di RS Bhayangkara karena melihat situasi kesehatannya, tapi dia kooperatif," imbuhnya. (sip/sip)