Curah Hujan Tinggi, Warga Ambarawa Waspadai Meluapnya Dua Sungai

Curah Hujan Tinggi, Warga Ambarawa Waspadai Meluapnya Dua Sungai

Eko Susanto - detikNews
Jumat, 09 Feb 2018 13:07 WIB
Foto: Eko Susanto/detikcom
semarang - Curah hujan yang tinggi membuat dua sungai di Ambarawa Kabupaten Semarang yakni Kali Panjang dan Sijangkang meluap dan menggenangi pemukiman. Dua sungai itu semuanya masuk ke Rawa Pening, di A Kecamatan Ambarawa.

Akibat meluapnya Sungai Sijangkang, dua RW di Desa Asinan, Bawen dan beberapa Lingkungan di wilayah Ambarawa terendam. Selain itu, Sungai Sejangkang yang melintasi sekitar daerah Tambaksari, Tambakboyo juga meluap. Demikian pula Sungai Panjang juga sempat menggenaning beberapa rumah warga.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, curah hujan yang tinggi pada Kamis (8/2/2018) petang, meredam di RW 2 dan RW 3, Desa Asinan Bawen. Selain itu juga menggenangi wilayah RT 07 Lingkungan Garung, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wilayah RT 02/RW 02 dan RT 04/RW 03 Lingkungan Tambaksari, Tambakboyo. Kemudian wilayah RT 07/RW 03 Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa," kata Heru dalam pesan singkatnya, Jumat (9/2/2018).

Atas kejadian tersebut, kata dia, BPBD telah melakukan dropping logistik.

"Kita sudah bantu logistik untuk kerja bakti pembersihan lingkungan," kata dia.

Sementara itu, Fredy Setiawan (34), warga Tambaksari RT 04/RW 02, Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa mengatakan, air yang memasuki wilayahnya berasal dari luapan Sungai Sejangkang. Aliran Sungai Sejangkang berasal dari bawah Kendalisodo Bawen yang mengalir menuju Rawa Pening. Air meluap semenjak pukul 17.00 WIB dan mulai surut pukul 19.00 WIB.

"Ketinggian air di sini sampai 1 meter. Wilayah Tambaksari ada 4 RT yang terdampak luapan air dari sungai," kata Fredy sambil membersih-bersihkan halaman rumahnya, Jumat (9/2/2018).

Luapan air serupa, kata dia, pernah terjadi pada tahun 2016. Ketika itu, luapan air lebih tinggi lagi.

"Di pintu rumah, kami pasang seng untuk menghambat agar air tidak masuk rumah. Semalam setelah air reda langsung bersih-bersih. Mobil pemadam juga sempat masuk kampung melakukan penyemprotan lumpur," tuturnya.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Suseno (45). Air dari sungai masuk di rumahnya yang berdekatan dengan sungai. Kemudian air mulai surut pukul 20.30 WIB.

"Setelah air reda, kami semalam bersih-bersih di dalam. Barang-barang elektronik ikut terendam dan sekarang membersihkan di luar rumah," kata Suseno seraya membersihkan material luapan sungai.

Terpisah, Koko Kembar (38), warga Bejalen Timur RT 07/RW 03, Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa mengatakan, luapan air dari Sungai Panjang yang berasal dari Bandungan menuju Rawa Pening memasuki kampungnya mulai surut pukul 20.00 WIB. Warga pun kemudian membersihkan di lingkungan yang kemasukan air.

"Ada empat rumah warga yang kemasukan air milik Masinem, Tuliyo, Siyamto dan Margo. Semalam pukul 21.30 WIB, BPBD Kabupaten Semarang sudah ke sini menyerahkan dropping logistik," kata Koko.

Dia menambahkan luapan air sungai seperti ini juga pernah terjadi pada tahun 2016 lalu. Ketika itu, luapan air lebih tinggi lagi. Meski air sudah surut, warga tetap waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads