Hal itu diungkapkan Condro didampingi Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, usai simulai pengamanan Pilkada di Lapangan Parade Kodam IV/DIponegoro di Semarang.
Kapolda mengatakan TNI dan Polri dalam pengamanan Pilkada mengedepankan tindakan proaktif prevention atau langkah mendinginkan situasi. Oleh sebab itu pala calon kepala daerah harus ikut menjaga statemen atau pernyataanya agar situasi tetap kondusif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian juga sudah membentuk Satgas anti Black Campaign dan anti Money Politic. Saat ini memang belum ditemukan pelanggaran namun ada indikasi berupa kampanye negatif yang sudah terpantau kepolisian.
"Memang belum ada yang dikategorikan black campaign. Tapi kampanye negatif sudah ada, yaitu menyampaikan kekurangan pasangan calon," terang Kapolda tanpa menjelaskan dimana lokasi kampanye negatif terjadi.
Sementara itu Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, menambahkan pihaknya mendukung Polda Jateng mengamankan Pilgub dan Pilkada di 7 daerah di Jateng dengan mengerahkan 6.000 pasukannya.
"Untuk keterlibatan Kodam secara keseluruhan di wilayah Jateng kita menyerahkan 6.000 orang termasuk intelejen," tandas Wuryanto.
Untuk diketahui, TNI Polri di Jawa Tengah hari ini menggelar simulasi penanganan kerawanan Pilkada. dalam simulasi terlihat anggota Polri menghalau massa yang terprovokasi melakukan keributan dan TNI membantu penanganan.
Pasukan berkuda, anjing pelacak, mobil watercannon, hingga petugas bersenjata dikerahkan sesuai dengan tingkat kerawanan dalam simulasi. Meski demikian Kapolda Jateng berharap agar simulasi tersebut tidak benar-benar terjadi dan Pilkada di Jateng tetap kondusif. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini