Suasana persiapan untuk menyambut tahun baru Imlek 2569 nampak di Kelenteng Tridharma Hok Tik Bio di Jl Cempaka No 13 Kutoarjo. Tempat ibadah itu dibersihkan dan puluhan patung dewa disucikan.
Ketua kelenteng, Oei Bok Shiang (60) mengatakan bahwa dalam ritual penyucian atau disebut dengan Jie Shie Siang Ang, patung-patung dewa atau Sin Bing tersebut dicuci dengan air hujan yang dicampur dengan bunga mawar. Hal tersebut merupakan satu ritual yang tidak boleh dilanggar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Penyucian dengan air hujan tersebut merupakan ritual turun temurun yang harus dilaksanakan dan tidak boleh menggunakan air sumur atau lainnya. Jika hal tersebut dilanggar maka akan datang malapetaka.
"Haduh, nggak berani mas kalau pakai air yang lain, dari dulu turun temurun sudah seperti itu. Kalau nanti dilanggar kami takut terjadi apa-apa," lanjutnya.
![]() |
Beberapa patung utama yang disucikan antara lain Bun Djiang Tee Kun atau dewa penglihatan jarak jauh, Djay Shen Ya atau dewa uang, dan dewa laut atau Whei Tho Poo Sat. Selain itu, Hok Tek Ceng Sin atau dewa bumi hingga Kong Tek Cun Ong atau dewa nasib tak luput dalam prosesi penyucian tersebut.
Kelenteng yang berdiri sejak 1936 itu juga memiliki 3 buah patung Dewi Kwan Im atau dewi Welas Asih yang sudah berumur 300 tahun. Patung tersebut, menurut ketua kelenteng didapat dari seseorang dari Semarang.
"Itu Dewi Kwan Im yang umurnya udah 300 tahun, jumlahnya ada 3, dulu dikasih orang Semarang, Mas. Katanya dia dapatnya dari dalam tanah dan ambilnya digali patungnya," imbuhnya.
Sebagai warga negara Indonesia, ia berharap agar dalam tahun baru Imlek nanti Negara Indonesia semakin jaya dan umat dengan berbagai etnis agama dan kepercayaan bisa semakin bersatu tanpa ada perpecahan.
"Semoga Indonesia semakin sejahtera dan seluruh warga dari berbagai suku, agama dan kepercayaan bisa bersatu dan saling menghargai," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini