PT Pertamina MOR IV Jateng-DIY memiliki dokumentasi video yang memperlihatkan tingginya gelombang yang diterjang SPOB Salim saat berada 7 mil dari pulau Karimunjawa.
Kapal tersebut diterjang ombak tinggi dan dengan jarak pandang yang tidak terlalu jauh karena kabut. Dengan kondisi cuaca seperti itu, kapal haru menempuh 18 jam perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SPOB Salim memang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang lebih dari dua pekan karena cuaca buruk sehingga belum keluar izin berlayar dari Syahbandar. Ketika izin didapatkan, kapal langsung berangkat hari Sabtu (32) lalau pukul 02.00 WIB dan tiba sekitar pukul 21.00 WIB.
![]() |
Andar menjelaskan, bongkar muat tidak langsung dilakukan karena kondisi anak buah kapal yang kurang sehat dan butuh istirahat setelah menerjang ombak. Bongkar muat dilakukan hari Minggu (4/2) pagi dan didistribusikan ke SPBU setempat.
"Paginya baru bongkar muat karena kru kurang sehat," lanjutnya.
Warga pun berbondong-bondong mengisi bahan bakar kendaraan mereka ke SPBU. Salah satu warga, Sugiri mengaku bersyukur akhirnya BBM tiba di Karimunjawa. Kondisi stok BBM di Karimunjawa memang sudah menipis karena satu-satunya akses pengiriman hanya lewat laut.
"Terimakasih kapalnya sampai ke sini, soalnya ini (BBM) buat kerja," kata Sugiri.
Untuk diketahui, awalnya Pertamina menyiapkan 75 KL BBM untuk dikirim ke Karimunjawa pada 10 Januari lalu. Karena tertahan cukup lama, jumlah BBM pun ditambah menjadi 115 KL dengan rincian Pertalite 65 KL, Bio Solar 45 KL, dan Dexlite 5 KL. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini