Sebuah crane yang digunakan dalam proyek Double Double Track (DDT) di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk pada Minggu (4/2/2018) pagi tadi. Akibatnya lima orang tertimpa dan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Salah satu korban meninggal yakni Deni Eko Prasetyo (28) merupakan warga Desa Kendalrejo, RT 01/ RW 03, Kecamatan Pituruh. Kabar tewasnya deni dalam kecelakaan proyek itu pertama kali diketahui oleh pihak keluarga melalui kepala desa setempat. Kabar duka itu membuat keluarga kaget.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menambahkan bahwa anak pertama dari dua bersaudara itu belum genap dua bulan bekerja di Jakarta. Korban merupakan tulang punggung keluarga. Tak ayal jika keluarga merasa sangat kehilangan.
![]() |
"Belum ada dua bulan, wong baru berangkat tanggal 18 Desember kemarin. Anaknya baik dan dia juga tulang punggung keluarga, terus terang kami sangat kehilangan," lanjut Budi.
Sebelum kabar duka tersebut diketahui oleh pihak keluarga, Budi mengaku mempunyai firasat aneh. Empat hari yang lalu ia dikejutkan dengan suara ledakan di belakang rumah. Bahkan dalam beberapa hari terakhir tubuhnya terasa lemas.
"Ada suara ledakan di belakang rumah sekitar 4 hari yang lalu, biasanya kalau di daerah sini itu pertanda akan ada orang yang meninggal. Badan saya juga rasanya akhir-akhir ini lemes," imbuhnya.
Sementara itu ibu korban Saniyem (50) hanya bisa terbaring di kamar tidur sembari terus menangis tak henti-henti. Kerabatpun berusaha menenangkannya. Hingga kini pihak keluarga dan tetangga masih menunggu kedatangan jenazah korban yang masih berada di Jakarta. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini