"Kita akan datangi panitia sebagai langkah awal penyelidikan, dan pihak terkait lainnya seperti pihak kampus," kata Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Haryanto, ketika dihubungi detikcom, Jumat (2/2/2018).
Diakuinya, pihak keluarga maupun kampus memang belum membuat laporan polisi. Namun anggotanya pada Kamis (1/2) kemarin telah mengecek ke lokasi untuk pendalaman informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Dwi Aprilianda, mahasiswa semester 1 jurusan D3 Teknik Informatika meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit, Rabu (31/1) sore kemarin. Siang harinya, dia mengikuti kegiatan Mapala di wilayah Babarsari, Depok, Sleman.
Pihak kampus berjanji bakal melakukan investigasi dan evaluasi internal kegiatan Diksar Mapala yang bernama Mayapala Junggle School ini.
"Kita investigasi semuanya, pastinya kita juga akan evaluasi kegiatan itu secara menyeluruh," kata Wakil Rektor III Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, saat dihubungi detikcom melalui telepon, Kamis (1/2).
Menurut Fauzi, kegiatan diksar Mapala itu kegiatan resmi dan telah mendapat izin dari kampus. Menyangkut pertanggungjawaban kampus terhadap peristiwa ini, Fauzi menegaskan bakal bertanggung jawab.
"Biaya rumah sakit, santunan, asuransi, dari kampus ada, kita bertanggung jawab. Kita juga sudah berkomunikasi dengan keluarga korban," imbuh Fauzi. (sip/sip)