Mahasiswa Amikom Yogya Meninggal Usai Mengikuti Diksar Kampus

Mahasiswa Amikom Yogya Meninggal Usai Mengikuti Diksar Kampus

Ristu Hanafi - detikNews
Kamis, 01 Feb 2018 18:55 WIB
Ibunda menunjukkan foto Mahasiswa Amikom Yogya Dwi Aprilianda. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Yogyakarta - Seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Dwi Aprilianda (18) meninggal seusai mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mayapala Junggle School yang digelar pihak kampus. Belum diketahui persis penyebab kematian Dwi yang merupakan mahasiswa semester 1 jurusan D3 Teknik Informatika ini.

"Iya satu mahasiswa kami meninggal setelah mengikuti kegiatan di Jembatan Babarsari," kata Wakil Rektor III Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, saat dihubungi detikcom, Kamis (1/2/2018).

Dijelaskannya, kegiatan diksar yang diikuti Dwi berlangsung Rabu (31/1) kemarin ini merupakan diksar kegiatan mahasiswa pecinta alam (mapala) di Universitas Amikom Yogyakarta. Saat itu korban tengah melakukan panjat tali dari dasar sungai naik ke jembatan. Namun saat akan mencapai jembatan, Dwi terlihat lemas dan langsung ditarik oleh panitia untuk diberi pertolongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira bukan kecelakaan, sudah mau sampai atas terlihat lemas, langsung ditarik diberi pertolongan pertama oleh panitia dan langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Namun ketika diperiksa di rumah sakit, nyawa Dwi tidak tertolong. Pihak dokter, lanjutnya, hanya menginformasikan Dwi meninggal tanpa menjelaskan detail apa penyebabnya. Namun dari keterangan panitia, korban tampak drop saat ditolong.

"Hasil rekam medis diberikan ke keluarga," terangnya.

Informasi yang diterimanya, Dwi sudah dimakamkan siang tadi di Maguwoharjo, Sleman. Pihak kampus berjanji bakal bertanggungjawab atas kasus ini.

"Biaya rumah sakit, santunan, asuransi, dari kampus ada, kampus bertanggungjawab terhadap musibah yang menimpa mahasiswa. Kita juga sudah berkomunikasi dengan keluarga korban," pungkasnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads