Program ini akan mengajak anak putus sekolah agar kembali meneruskan pendidikannya. Data yang dihimpun menyebutkan, angka rata-rata sekolah penduduk Kabupaten Tegal pada tahun 2016 baru mencapai 6,54 persen. Ini masih dibawah rata-rata lama sekolah nasional yang mencapai 7,95 persen per tahun.
Sementara dasar Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015, jumlah anak putus sekolah (APS) di Kabupaten Tegal mencapai 11.940 anak. Terdiri dari APS usia 7-12 tahun sebanyak 2.695 anak dan APS usia 13-15 tahun sebanyak 9.225.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan dukungan anggaran Rp 4 miliar lebih, ditargetkan sedikitnya 3 ribu anak putus sekolah dari keluarga miskin usia 7-15 tahun, bisa kembali belajar di sekolah formal tahun 2018. Pemkab Tegal juga akan memfasilitasi bantuan buku, tas seragam senilai Rp 150 ribu per anak per tahun ajaran," ujar Enthus Susmono kepada wartawan usai luncing program Yuh Sekolah Maning di Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Kamis (1/2/2018).
Bantuan juga akan diberikan berupa tabungan sebesar Rp 600 ribu per anak per tahun untuk biaya operasional seperti uang saku dan biaya transportasi.
"Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat kita harus memerangi kemelaratan dan kebodohan di Kabupaten Tegal," tutur Enthus.
Usai peluncuran program ini, Bupati Tegal, Enthus Susmono langsung mendalang bersama wayang santri dengan memainkan lakon Lupit Ngaji. (sip/sip)











































