Polres Wonosobo masih menyelidiki kasus tersebut. Jenazah korban saat ini diautopsi di RSU Wonosobo untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban Ahmad Eko Prasetyo.
"Untuk mengetahui akibat meningggalnya karena apa, kami tengah melakukan autopsi. Informasi yang kami terima korban meninggal saat perjalanan dibawa ke puskesmas," Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras di Mapolsek Wadaslintang, Selasa (30/1/2018)
![]() |
Namun, untuk mengetahui penyebab dan motifnya kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus tersebut. Beberapa orang saksi juga masih dimintai keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, korban meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa dari jembatan tersebut ke Puskemas. Saat ditanya kronologi dan motif kasus tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk lebih jelasnya bagaimana, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut seperti memeriksa saksi-saksi. Untuk kepastian seperti apa akan kami sampaikan nanti," tuturnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, korban mengendarai sepeda motor bersama kedua rekannya. Namun, kedua rekannya berboncengan sedangkan korban mengendarai motor seorang diri di belakang usai pulang sekolah.
Sementara itu saat detikcom menghimpun informasi di lapangan, sempat beredar video detik-detik jatuhnya, Ahmad Eko Prasetyo yang korban pengroyokan pelajar di jembatan Kepodang Dusun Lumiring Desa Ngalian, Wadaslintang. Video berdurasi 5 detik ini diduga direkam oleh teman pelaku di dekat lokasi.
Dalam video tersebut, terlihat korban jatuh dari sepeda motor dengan menggendong tas warna biru. Sedangkan satu orang lagi dengan mengenakan seregam putih-biru terlihat meninggalkan korban yang sudah tergeletak di aspal.
Salah satu warga desa Wadaslintang Ari mengaku mendapatkan video tersebut dari rekannya. Ia kemudian mendatangi lokasi untuk melihat. Video itu sempat diunggah di media sosial.
"Video ini saya dapat dari teman. Tetapi yang merekam siapa saya tidak tahu," kata Ari.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, korban meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa dari jembatan tersebut menuju puskemas. Sedangkan kejadiannya bermula ketika korban bersama 2 rekannya ketika pulang sekolah bertemu dengan rombongan pelajar SMP 3 Kaliwiro.
Korban yang merupakan warga Dusun Gawaran Desa Trimulyo, Kecamatan Wadaslintang itu mengendarai sepeda motor sendirian. Sedangkan temannya berboncengan. Setiba di jembatan Kepodang ada sejumlah pelajar yang menghadang. Kedua rekannya yang berjalan lebih dulu dibiarkan lewat. Namun saat korban lewat kemudian dihadang dan diduga di lakukan pengroyokan.
Mengetahui temannya tergeletak, kedua rekannya putar balik untuk menolong korban dan meminta tolong warga setempat. Sedangkan sejumlah pelejar yang diduga melakukan penganiayaan meninggalkan lokasi. Korban meninggal saat dibawa menuju Puskesmas Ngalian.
Saat ini dirumah duka sudah banyak berdatangan tetangga yang melayat.
Salah satu kerabat korban, Yoyo menuturkan jika keseharian pelajar kelas VIII di MTs Maarif Ngalian ini dikenal pendiam.
![]() |
Selain itu menurutnya, korban dalam kesehariannya juga dikenal aktif di berbagai kegiatan kepemudaan.
"Saya ketemu dengan koban kemarin malam saat pengajian. Dia memang orangnya aktif di berbagai kegiatan," tuturnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Wonosobo Sigit Sukarsana mengaku terpukul dengan adanya kasus tersebut. namun, untuk langkah selanjutnya, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari Polres Wonosobo.
"Semoga ini menjadi yang pertama dan terakhir, tidak terulang lagi di Wonosobo," kata dia.
Menurutnya, hal ini juga bukan karena kelalaian guru atau pihak sekolah. Sebab kejadian yang diduga pengeroyokan ini dilakukan setelah jam sekolah selesai. "Jika nantinya benar karena adanya pengeroyokan, kami akan melakukan evaluasi," ujarnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini