Warga Solo dan sekitarnya dapat menyaksikannya dengan mata telanjang, dengan syarat cuaca cerah. Namun jika ingin melihat lebih jelas, Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, menyediakan teleskop bagi masyarakat umum.
Pengelola observatorium Ponpes Assalaam, AR Sugeng Riyadi mengatakan membuka observatorium untuk umum mulai pukul 19.00 WIB. Sebanyak 15 teleskop dia siapkan untuk bisa digunakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masyarakat juga diajak mengikuti salat gerhana di masjid kompleks PPMI Assalaam pada pukul 20.00 WIB. Salat kemudian dilanjutkan khotbah tentang gerhana bulan.
AR mengatakan, fenomena yang disebut-sebut dengan nama super blue blood moon itu bakal terjadi lagi pada tahun 2037. Dia juga menjelaskan, nama tersebut sebenarnya bukan merupakan istilah resmi.
Disebut super moon karena jarak bulan dengan bumi lebih dekat, sehingga terlihat lebih besar hingga 14 persen. Kemudian disebut blue moon karena dalam bulan Januari ini terdapat dua kali bulan purnama.
"Sedangkan blood moon atau bulan berwarna merah darah disebabkan karena gerhana bulan total. Sinar matahari tertutup oleh bumi, sehingga bulan hanya mendapatkan pembiasan cahaya dari atmosfer bumi. Akibatnya bulan menjadi semakin merah," ujarnya.
Besok sekitar 4.000 wisatawan akan nonton gerhana bulan di Planetarium Jakarta. Tonton videonya:
[Gambas:Video 20detik] (bgs/bgs)