Saat ditemui di rumahnya di Desa Balaradin, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Anggi Panji Pangestu sedang duduk di atas tempat tidurnya. Kondisi tubuhnya memprihatinkan. Dia tidak bisa beraktivitas sejak menjadi korban ledakan pabrik petasan di Tangerang.
Setelah pulang ke desanya, Anggi hanya bisa rebahan di tempat tidur dan tidak bisa berjalan. Kakinya melepuh, demikian pula wajahnya. Daun telinganya bahkan hilang satu. Di bagian punggung dan kepalanya juga masih terlihat luka bakarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, keempat korban tersebut mengaku belum mendapatkan bantuan dari pihak pemilik pabrik. Mereka mendengar kabar bahwa akan mendapatkan bantuan masing-masing Rp 10 juta, namun sejauh ini belum menjadi kenyataan.
"Yang sudah dapat bantuan adalah (korban) yang meninggal dunia. Bantuannya masing-masing sekitar Rp 40 juta. Tapi kalau yang luka-luka, belum dapat," ungkap Anggi.
Seperti diketahui, gudang pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Suksesd i Kosambi, Tangerang, meledak pada Kamis 26 Oktober 2017, karena tersulut bunga api dari mesin las. Polisi telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini