Makam Pangeran Diponegoro bersama istri dan para pengikutnya berada di tengah kota atau pemukiman padat dan terhimpit bangunan-bangunan beton. Hingga kini makam Pangeran Diponegoro sering diziarahi baik dari Kraton Yogyakarta maupun masyarakat Jawa karena merupakan leluhurnya.
Karena Pangeran Diponegoro berasal dari Yogyakarta bisahkah jika makamnya dipindahkan ke Yogyakarta? Karena sudah banyak makam pahlawan yang bisa dipindahkan.
![]() |
Kabid Pengembangan dan Pemasaran Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Julianus B. Saleh mengatakan makam Pangeran Diponegoro dan keluarga serta para pengikut dirawat dengan baik oleh pemerintah. Pangeran Diponegoro sebagai pahlawan nasional sangat dihormati masyarakat Sulawesi Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan makam Pangeran Diponegoro telah menjadi wisata minat khusus wisata religi. Makamnya telah menjadi daya tarik minat wisata khusus religi. Para pelajar di Makassar juga ada kunjungan wajib ke makam pahlawan.
![]() |
"Dari Yogya atau Jawa yang berziarah ke makam leluhur banyak, kalau mau puasa ramai atau lebaran," katanya.
Pihaknya menyatakan makam terawat dengan baik meski berada di kawasan yang padat. Para keturunan dari Pangeran Diponegoro juga mendapatkan santunan dari pemerintah. Pertemuan-pertemuan dari para keturunan Pangeran Diponegoro juga sering diadakan.
"Mereka ada pertemuan yang difasiltasi pemerintah dan terhormat," ungkapnya.
Menurutnya keberadaan makam menjadi penanda hubungan sejarah yang erat antara Sulawesi Selatan dan Yogyakarta. Demikian halnya di Yogyakarta juga terdapat jejak peninggalan dari Sulawesi Selatan. Seperti makam prajurit Gowa di komplek makam pahlawan nasional
Dr Wahidin Soedirohoesodo di Mlati, Sleman. Di Yogyakarta juga ada prajurit Bugis, Prajurit Daeng dan juga ada kampung Bugisan serta Daengan.
Wakil Ketua DPRD DIY, Arif Noor Hartanto mengatakan sejarah membuktikan hubungan erat antara Makassar dan Yogyakarta. Di Yogyakarta terdapat Kampung Daengan dan Kampung Bugisan. Hal ini untuk mengingatkan pertautan sejarah tersebut.
"Sesepuh kami, leluhur kami Pangeran Diponegoro yang pemberani, karena beliau melakukan otokritik terhadap Kasultanan dan juga mengkritisi kebijakan kolonial yang kemudian di makamkan di Sulawesi Selatan. Ini merupakan pertautan bagi kami," kata Arif atau Inung saat kunjungan ke Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Sulawesi Selatan.
Generasi kelima keturunan Pangeran Diponegoro yang juga juru kunci makam, Raden Hamzah Diponegoro mengatakan makam ini sering di ziarahi dari Kraton Yogyakarta, tokoh-tokoh, dan masyarakat Jawa yang sengaja datang untuk berziarah ke makam leluhurnya. Dari Kraton Yogyakarta yang ziarah diantaranya GKR Mangkubumi, kemudian dari tokoh seperti Wapres Jusuf Kalla, dan lain-lain.
"Beliau putra raja, ditunjuk sebagai wali Sultan waktu itu. Tapi kondisi saat itu tidak memungkinkan, Belanda melakukan adu domba. Beliau dikenal karena memimpin perang dahsyat melawan Belanda," kata Hamzah di makam Pangeran Diponegoro, Makassar.
Perlu diketahui Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo lahir 11 November 1785 merupakan putra sulung raja Mataram Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono III. Pangeran Diponegoro terkenal dengan memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda.
![]() |
Perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda penuh penderitaan. Ia keluar dari lingkungan Kraton dan memilih berjuang bersama rakyat. Perjuangan berliku hingga ditangkap dan dipenjara dan diasingkan ke Sulawesi. Jejak perlawanan Pangeran Diponegoro melawan Belanda dari Tegalrejo Yogyakarta, Kulon Progo, Gua Selarong di Bantul, Magelang, Purworejo, Kebumen hingga Ungaran Jawa Tengah. Ia akhirnya ditangkap Belanda dibawa ke Semarang, Batavia, kemudian dipindah ke Manado dan di Benteng Fort Rotterdam Makassar hingga wafat pada usia 69 tahun. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini