Kepala Desa Kandangan Paryanto mengatakan, warga yang terdampak tanah bergerak ada 12 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 33 jiwa. Warga tersebut mengungsi di rumah saudaranya yang relatif aman dari ancaman tanah bergerak.
"Mereka ini mengungsi di rumah saudara satu dusun yang lokasinya lebih aman. Lokasi yang ditempati mereka ini tanahnya bergerak. Selama mengungsi kami membantu kebutuhan pokok sehari-hari," kata Paryanto saat dihubungi, Rabu (24/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua barang-barang milik 12 KK tersebut dievakuasi. Terus mengungsi di rumah Bu Mariam yang kosong dan kebetulan rumahnya luas. Selama ini, kami untuk logistik dibantu BPBD Kabupaten Semarang," kata Prihono.
Adapun pada, Rabu (24/1/2018), kata dia, Bupati Semarang Mundjirin melakukan peninjauan di lokasi tanah bergerak di Dusun Bendo, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen.
"Untuk setiap malamnya di sini ada 2 anggota SAR, 2 personil BPBD dan 2 orang dari pegawai PTPN IX yang berjaga-jaga di sini," katanya.
Mundjirin meminta, kepada warga yang terdampak tanah bergerak untuk untuk mengedepankan itikad baik saat bermusyarawah dengan pihak PTPN IX terkait besaran dan teknis bantuan.
"Jangan sampai bertindak yang berlebihan seperti protes keras atau lainnya. Usahakan tercapai kesepakatan dengan PTPN melalui cara yang santun," ujarnya. (bgs/bgs)