Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan pihaknya berupaya membangun terminal peti kemas agar perawatan dan perbaikan bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Karena jika masih sebagai Terminal tipe A, wewenang ada di pemerintah pusat, padahal kondisinya sudah memperihatinkan dan sering terkena rob.
"Terboyo memang ada sedikit masalah tapi sudah dipastikan ke Pak Kadishub proyek pembangunan terminal Terboyo tidak terganggu, kalau masih ada bus masuk dipastikan tidak di dalam. Tahun ini coba dilelangkan perbaikan Terminal Terboyo jadi Terminal Peti Kemas, ditinggikan supaya tidak kena rob," kata Hendrar di Balai Kota Semarang, Senin (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta jadi terminal Peti Kemas, kami dari Pemkot bisa merawat dan menganggarkan di terminal Terboyo. Jadi ini bagian solusi terkait problem Terminal Terboyo yang tidak bisa diatasi," tandasnya.
Terkait pengalihan bus AKAP dan AKDP dari Terboyo ke Terminal Mangkang dan Penggaron, dia mengakui ada kelonggaran saat ini dengan bus diperbolehkan masuk ke kawasan Terminal Terboyo namun tidak di dalamnya. Hal itu juga karena dikhawatirkan dua terminal tersebut belum siap menerima limpahan armada dari Terminal Terboyo.
"Karena sistem belum jelas, kalau kita tiba-tiba diarahkan ke Mangkang, Penggaron ternyata belum lengkap, belum siap. Sehingga Pak Kadishub kalau njenengan belum mampu menyiapkan, dibuka dulu sementara tapi jangan ganggu peningkatan terminal Peti Kemas tersebut," jelasnya.
Untuk diketahui, pemindahan armada bus dari Terminal Terboyo tersebut memang memicu pro dan kontra. Sopir bus pekan lalu sempat melakukan aksi mogok dan kemudian diberi kesempatan sepekan oleh dishub untuk beraktivitas. Rencananya bus AKDP akan dipindah ke Penggaron sehingga AKAP dialihkan ke Mangkang. (alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini