Kejadian bermula saat sedang jam pelajaran sedang berlangsung, cuaca gerimis sekitar pukul 10.00 WIB. Mendadak, terdengar suara gemuruh dari atap gedung bagian utara. Kontruksi atap yang terbuat dari baja ringan akhirnya merembet ke atap gedung yang masih serangkaian. Sedikitnya ada lima ruangan yang atapnya roboh.
Dari pantauan di lokasi, saat ini evakuasi dilakukan oleh warga setempat. Kondisi ruang kelas berantakan dan kontruksi atap baja ringan ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi gedung yang tersisa (Foto: Wikha Setiawan/detikcom) |
Lima ruangan yang atapnya roboh adalah dua ruang laboratorium, dua ruang kelas dan satu ruang organisasi. Tidak ada korban jiwa, namun sekitar 10 siswa dilarikan ke puskesmas lantaran syok dan luka ringan. "Hanya luka ringan. Sudah ditangani di Puskesmas," tandasnya.
"Ada 10 siswa yang mengalami luka dibawa ke sini dan langsung kami tangani. Mengalami luka ringan seperti robek di bagian kepala, lengan, siku dan kaki. Luka robek mendapat jahitan. Tidak ada yang patah tulang. Semua sudah pulang dan menjalani rawat jalan," kata Seorang petugas Puskesmas Bangsri, Solikin.
Sebelumnya angin kencang juga melanda Desa Bandengan, Kecamatan Jepara Kota, mengakibatkan atas puluhan rumah warga rusak. Selain itu, sejumlah pohon tumbang dan sempat menghambat akses jalan menuju wisata Pantai Bandengan.
Angin kencang di Bandengan terjadi sekitar pukul 04.30 sampai 05.00 WIB . Sedikitnya 20 rumah RT 5, 7, 9 dan 10 di RW 2 dan 3 yang atapnya tersapu angin hingga mengalami kerusakan. Selain itu dua atap gudang mebel dan sejumlah pohon tumbang. (mbr/mbr)












































Kondisi gedung yang tersisa (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)