Fakta-fakta yang Terungkap di Kasus Pembunuhan Perempuan Dalam Sumur

Fakta-fakta yang Terungkap di Kasus Pembunuhan Perempuan Dalam Sumur

Sukma Indah Permana - detikNews
Jumat, 19 Jan 2018 09:26 WIB
Jumpa pers penangkapan pelaku pembunuhan Iswanti. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Yogyakarta - Pembunuhan Sri Iswanti (20) yang jasadnya ditemukan di dalam sumur akhirnya terungkap. Pembunuhnya adalah Asiman (43) yang mengaku sebagai pacar korban.

Asiman ditangkap polisi di rumah mertuanya di Purworejo, Selasa (16/1) malam. Sejumlah fakta terungkap dari pembunuhan yang terjadi pada Kamis (11/1) dini hari ini.

Asiman yang sudah berkeluarga ini mengaku sudah menjalin kaih dengan Iswanti selama 5 tahun terakhir. Namun hubungan keduanya mulai bermasalah belakangan ini. Kepada wartawan, Kapolres Kulon Progo, AKBP Irfan Rifai mengungkap bahwa korban menjalin hubungan dengan pria lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahu hal itu, Asiman cemburu. Keduanya kemudian bertemu pada Rabu (10/1) malam untuk membicarakan permasalahan tersebut. Dengan menggunakan sepeda motor, keduanya menuju Pantai Glagah, Kulon Progo. Di tengah perjalanan mereka terlibat adu mulut.


"Sesampai di sekitar TKP, keduanya sempat saling pukul pakai batu yang diambil dari sekitar lokasi. Kepala korban terkena batu dan jatuh lemas. Korban akhirnya dimasukkan dalam sumur sebelum paginya ditemukan sudah meninggal," papar Irfan saat jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Kamis (18/1).



Dalam kesempatan jumpa pers ini, Asiman juga menyampaikan pengakuannya kepada wartawan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kredit ini, mengatakan dia tak berniat membunuh Iswanti.

"Rencana mau menikah, dia (Iswanti) setuju, keluarga (istrinya) juga. Tapi tidak tahu setelah (keluarga Iswanti) tahu saya beristri," kata Asiman.

Namun saat beradu mulut, dia melemparkan batu berukuran sekitar 15 cm ke arah korban dan mengenai kepala bagian belakangnya.

Seketika korban jatuh tersungkur dengan dugaan bagian pelipisnya yang lebih dulu membentur tanah.

"Saya kaget (korban jatuh, berdarah di kepala), saya kalut (sehingga menyeret dan menceburkan korban ke sumur," kata Asiman.

Irfan melanjutkan, Iswanti diduga masih hidup saat dimasukkan ke sumur sedalam 8 meter ini itu.


"Korban lalu diseret dari pinggir jalan ke bibir sumur, dengan memegang kakinya, korban diceburkan ke dalam sumur sedalam sekitar 8 meter. Saat diceburkan, tersangka sempat melihat kaki korban bergerak, jadi kemungkinan saat itu korban masih hidup," ungkapnya.

Asiman ditangkap di rumah mertuanya di Purworejo. Saat ditemui detikcom di kediamannya, mertua pelaku, Wagiyanti (63) mengaku kaget dengan perbuatan menantunya.

Senada dengan ibunya, istri pelaku yang bernama Krisna Wagiyanti (40) tak bisa menyembunyikan kesedihan dan kekecewannya terhadap Asiman.

Krisna mengaku sudah sempat beberapa kali mengetahui hubungan suaminya dengan Iswanti. Namun dia mengira saat ini mereka sudah tidak lagi bertemu.

Meski begitu, Krisna menyampaikan harapannya agar suaminya mendapatkan keringanan hukuman. Bahkan untuk membantu kasus hukum yang menimpa Ass, ia juga mencari seorang pengacara.

"Ya mudah-mudahan cepat selesai, kalau bisa seringan mungkin karena dia punya anak dia kan tulang punggung sini. Ya saya merasa memang dia bersalah ya tapi kalau bisa hukumannya seringan mungkin," tutur Krisna dengan mata berkaca-kaca. (sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads