Motif Asmara di Balik Pembunuhan Perempuan di Dalam Sumur Kulon Progo

Motif Asmara di Balik Pembunuhan Perempuan di Dalam Sumur Kulon Progo

Ristu Hanafi - detikNews
Kamis, 18 Jan 2018 12:55 WIB
Tersangka pembunuh Iswanti dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Kulon Progo - Sri Iswanti (20) dibunuh oleh kekasihnya sendiri AS (43). Dalam pengakuannya, AS mengaku nekat menghabisi Iswanti karena dibakar api cemburu.

"Motifnya cemburu, (korban) dipacari 5 tahun. Akhir ini ada kerenggangan hubungan, korban jalin hubungan dengan pria lain," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Irfan Rifai, saat jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Kamis (18/1/2018).

Berdasar pengakuan AS, terang Irfan, antara tersangka dengan korban sudah kenal sejak lama. Tersangka kenal saat korban masih kelas 2 SMA. Setelah itu keduanya menjalin hubungan asmara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka ini sudah berkeluarga, punya istri dua anak. Lalu menjalin hubungan dengan korban, keluarga (tersangka) tahu," jelasnya.

Lalu pada Rabu (10/1) malam, tersangka mengajak korban jalan ke Pantai Glagah, Kulon Progo dengan maksud menyelesaikan permasalahan mereka. Di tengah perjalanan, keduanya terlibat adu mulut.



"Sesampai di sekitar TKP, keduanya sempat saling pukul pakai batu yang diambil dari sekitar lokasi. Kepala korban terkena batu dan jatuh lemas. Korban akhirnya dimasukkan dalam sumur sebelum paginya ditemukan sudah meninggal," papar Irfan.

Pengejaran tersangka membutuhkan waktu hampir sepekan oleh tim gabungan dari Resmob Satreskrim Polres Kulon Progo, Polda DIY, dan Polres Purworejo.

Polisi awalnya mengaku kesulitan mengungkap kasus ini karena minimnya saksi. Namun akhirnya dari barang bukti dan kesaksian beberapa orang polisi akhirnya membekuk AS pada Selasa (16/1) malam di tempat tinggalnya di Dusun Kahuripan, Kalirejo, Bagelen, Purworejo. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads