Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung Rembang, sejumlah nelayan mulai kembali beraktivitas di kapalnya masing-masing. Ada yang hanya membersihkan badan kapal maupun memperbaiki badan kapal yang rusak. Namun ada pula yang mulai bersiap melaut dengan memanasi mesin kapal.
Sumadi, salah satu nelayan asal Desa Gegunung Kulon, Kota Rembang, mengaku kapalnya sempat menganggur akibat pelarangan penggunaan jaring cantrang sejak awal Januari 2018. Untuk itu, ia mulai mempersiapkan kapal guna kembali melaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, kebijakan diperbolehkannya kembali penggunaan cantrang bukan tanpa syarat. Disebutkannya, akan dilakukan pengukuran kembali berat kapal untuk pembatasan. Selain itu, kementerian juga melarang adanya penambahan jumlah kapal cantrang.
"Nanti kita kan mengurus surat izin lagi, dalam pengurusan tersebut akan ada pengukuran kembali berat kapal. Jadi disesuaikan lagi gross tonage-nya, kalau lebih dari 30 tidak boleh. Terus yang mau mengizinkan surat kapal baru, juga tidak boleh," terangnya.
Nelayan lainnya, Agus, mengaku dirinya bersama kru kapal lainnya saat ini sedang melakukan perbaikan mesin kapal guna melaut. Sembari menunggu proses perizinan selesai diurus oleh sang pemilik kapal.
"Nanti kalau perizinan sudah selesai, baru nanti kita persiapan perbekalan. Seperti mengisi es, bekal konsumsi dan lain sebagainya. Kalau saat ini baru menyiapkan kapal secara fisik dulu," ujarnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini