Sempat surut, banjir kembali menggenangi wilayah Kota Pekalongan karena hujan kembali turun. Banjir salah satunya disebabkan oleh meluapnya Sungai Bremi.
Wilayah dengan kondisi terparah ada di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat. Hingga hari ini tampak ketinggian rata-rata air di wilayah ini mencapai 40-50 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir sudah terjadi sejak Minggu. Sempat surut. Tapi kembali lagi banjir karena hujan besar," katanya.
Kepala BPBD Kota Pekalonga Soeseno menyatakan bahwa warga terdampak banjir di Kelurahan Tirto diungsikan di teras masjid Al-Karomah, sejak dini hari tadi. Dia mencatat ada sekitar 170 warga yang mengungsi akibat banjir ini.
"Jumlah pengungsian tersebut masih terus bertambah," kata Soeseno
Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, yang turut memantau banjir di wilayah Kelurahan Tirto, berdialog secara langsung kepada warga mengenai kesehatan dan kebutuhan apa yang masih dibutuhkan oleh warga korban banjir.
Saelany mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menerjunkan tim kesehatan yang bertugas memeriksa kesehatan warga. Sedangkan terkait logistik lain seperti kebutuhan balita dan lainnya, Pemerintah Kota akan bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Pekalongan.
"Sudah kita calling semuanya. Di Kota Pekalongan memang ada persoalan yakni banjir rob dan meluapnya sungai Bremi. Ini akan menjadi perhatian khusus kita ke depan," jelas Saelany.
Selain meninjuau pengungsian, Wali Kota bersama Muspida Kota Pekalongan meninjau lokasi banjir dengan menggunakan perahu aret dari BPBD Kota Pekalongan. (sip/sip)