Menanggapi hal itu, PDIP menyatakan percaya diri dengan kekuatan mesin partai akan mampu memenangkan pasangan yang diusung, yakni Zaenal Arifin-Edi Cahyana, meskipun tanpa mobilisasi ASN.
"Mesin partai kami jamin akan bekerja maksimal, jadi tidak perlu khawatir dengan isu mobilisasi ASN," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, Saryan Adi Yanto, kepada detik.com, usai rapat kerja cabang khusus di Kantor DPC, Senin (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi pemenangan tentu sudah kita siapkan. Kita juga sudah membentuk tim pemenangan," terang Saryan.
Senada dengannya, bakal calon Bupati Magelang, Zaenal Arifin memastikan bahwa pihaknya tidak akan melakukan mobilisasi ASN. Dia mengaku siap bersinergi dengan kader PDIP untuk meyukseskan Pilkada Magelang dan Pilgub Jawa Tengah.
"Tidak adalah mobilisasi ASN. Kita jalan dengan partai," ujar Zaenal.
Sementara, bakal calon Bupati dari koalisi partai Gerindra-PKS-Golkar, M Zaenal Arifin mengatakan bahwa pihaknya memiliki komitmen tidak akan melibatkan ASN dalam politik praktis.
"Saya kira semua sudah tahu aturan ya. Dari saya sendiri tentu tidak akan melibatkan, menyeret-nyeret ASN, untuk terlibat dalam politik praktis," katanya.
Terkait dengan pengawasan nantinya, Zaenal mengaku percaya pada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
"Saya yakin Panwaslu juga pasti bekerja secara profesional. Saya percayakan pengawasan nantinya kepada mereka," pungkasnya Zaenal. (sip/sip)











































