Jembatan bernama Bungpes ini terletak di Desa Gerd, Kecamatan Pengaan, Kabupaten Jepara. Jembatan sepanjang 120 meter ini menjadi akses utama bagi warga Kampung Godang Desa Kaliombo untuk menuju kantor balai desa Kaliombo.
Kampung Godang sendiri terdapat sekitar 150 kepala keluarga (KK) dan anak-anak, yang kebanyakan sekolah di Desa Gerdu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, pagar pembatas kedua sisi jembatan terbuat dari besi yang sudah rusak dan miring di beberapa bagian. Tidak semua orang memiliki keberanian menyeberangi jembatan ini, apalagi di bawah terdapat sungai yang besar dengan arus yang deras.
Ahmad Marom (39) warga Kampung Godang saat ditemui detikcom di rumahnya menuturkan bahwa jembatan rusak sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Sempat ada perbaikan, namun hanya menambah balok kayu di titik yang rusak.
"Sudah lama, puluhan tahun seperti itu. Padahal itu jalur utama warga menuju balaidesa dan desa tetangga lainnya," ujarnya.
![]() |
Marom mengatakan jembatan ini sempat ditinjau pemerintah, namun belum juga diperbaiki. Menurutnya, 150 KK di kampungya seperti terisolir.
"Susahnya mendapat akses jalan (jembatan). Motor dan sepeda saja sulit bikin deg deg ser, apalagi mobil. Kalau bawa mobil harus lewat jalur yang lain tapi jauh dan putar dulu lewat Desa Karangaji dan bisa lebih dari 15 kilometer," lanjutnya.
Dikatakannya, pernah ada pemotor yang jatuh akibat jembatan rusak. Motornya masih di atas jembatan, orangnya jatuh ke sisi sungai.
"Beruntung masih jatuh di sisi sungai, coba kalau jatuhnya pas di tengah apa tidak hilang. Oleh warga ditolong di bawa ke puskesmas waktu itu," paparnya.
Ia berharap, pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan tersebut.
"Kalau bisa dibangun yang baru dan standar supaya warga mendapat akses jalan yang layak," tuturnya.
Kepala Desa Gerdu, Hafid saat ditemui di kantornya menambahkan bahwa pihaknya sudah meminta pemerintah setempat untuk melakukan tindakan atas jembatan tersebut.
"Kami sudah meminta, tapi informasinya baru akan diajukan ke pemerintah pusat. Jembatan itu memang sudah rusak lama," kata Hafid. (sip/sip)