"Saya minta pelaku diproses hukum, usut kasus ini hingga tuntas. Kemarin istri saya sudah membuat laporan polisi di Polsek Pakem," kata Hartono, ketika dihubungi detikcom, Minggu (14/1/2018).
Pria empat orang anak itu menjadi korban percobaan perampasan mobil oleh penumpangnya, R (16) pada Jumat (12/1) malam di kawasan Taman Kaliurang, Hargobinangun, Pakem. Hartono dipukuli menggunakan tongkat satpam oleh R yang berstatus siswa salah satu SMP di Sleman hingga bersimbah darah di bagian kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara pribadi saya memaafkan pelaku, tapi proses hukum harus tetap jalan. Agar pelaku yang masih muda ini ada efek jera dan tak mengulangi perbuatannya lagi," jelasnya.
"Saya juga tidak ingin kalau dia dilepas, tidak ada jaminan dia tidak mengulangi lagi, bisa-bisa rekan taksi online lain menjadi korban," ujarnya.
Hartono menilai pelaku patut dihukum pidana karena sudah merencanakan aksinya sejak awal.
"Dia sudah bawa tongkat, dimasukkan tas, juga bawa semprotan obat nyamuk yang hampir disemprotkan ke wajah saya. Dia memang masih anak-anak, tapi ini perbuatan pidana," imbuhnya.
Hartono mengaku baru setahun menjadi sopir taksi online. Mobil yang dikemudikannya, Daihatsu Xenia nopol AB 1934 XY milik salah satu koperasi di Yogyakarta. Dia menyewa mobil itu sekitar Rp 4,8 juta per bulan. (bgs/bgs)











































