Berpakaian hitam dipadu jilbab merah muda, Retno tiba di Al-Muayyad, Mangkuyudan, Solo disambut oleh pengasuh pondok, KH Abdul Rozaq Shafawi. Menlu kemudian menemui para santri dan memulai forum diskusi mengenai politik luar negeri Indonesia.
Di depan para santri, Retno mengatakan politik luar negeri Indonesia antara lain ialah membela kepentingan umat Islam. Sebab, Islam seringkali diinterpretasikan secara salah sehingga terjadi islamophobia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, salah satu kebijakan politik luar negeri Indonesia ialah ikut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina. Hal tersebut sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang menjadi ruh politik Indonesia.
"Di Gaza, Indonesia punya rumah sakit khusus jantung. Sekarang kita baru bangun rumah sakit di Rakhine State yang masih dalam pembangunan," ujarnya.
Indonesia juga memiliki misi perdamaian di Afganistan. Retno mengatakan, Afganistan merupakan negara yang telah 40 tahun berkonflik. Indonesia memiliki peran dalam perdamaian tersebut.
Selain itu, pada awal Januari 2018 kemarin, Retno mengatakan telah menandatangani kerja sama dengan Filipina selatan untuk pengembangan Islam. Kerja sama meliputi kurikulum pendidikan, pertukaran guru hingga pertukaran santri.
"Kalau nanti ada santri terbaik, bisa kita beri kesempatan pertukaran santri ke luar negeri untuk bercerita mengenai Indonesia. Sekolah di sini seperti apa, Islam yang dipelajari di Indonesia seperti apa," tutupnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini