Salah satu warga, Sofyan, mengaku membeli premium sebesar Rp 15 ribu pada Kamis (11/1) sore. Namun beberapa saat setelah kendaraan berjalan, motor yang dikendarainya mogok di sekitar hutan Tleseh, Playen.
"Motor saya rusak, pas saya buka ternyata tangkinya berisi solar," kata Sofyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, memang sudah ada pelanggan yang datang, tapi saya tidak menghitung jumlahnya," ucap Wahyudi saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (12/1/2018).
Terkait dugaan BBM jenis premium diduga telah terkontaminasi solar yang dijualnya, Wahyudi belum bisa berkomentar banyak. Sebab, sampai saat ini tim dari Pertamina masih meneliti kandungan BBM jenis premium tersebut.
"Tim dari Pertamina sudah mengambil sampel untuk mengetahui apakah memang benar terkomintasi atau tidak. Hasilnya baru kita ketahui setelah ada uji lab," ungkapnya.
Wahyudi melanjutkan, pihaknya memperkirakan sudah menjual sekitar 300-400 liter BBM jenis premium sejenis. Setelah muncul peristiwa ini, pihaknya memilih tidak lagi menjual BBM jenis premium yang sama.
"Sekarang ini kami masih menunggu hasil investigasi. Untuk sementara waktu kami tidak menjual premium," pungkas dia. (mbr/mbr)











































