Dampak Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, 450 Jiwa Mengungsi

Dampak Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, 450 Jiwa Mengungsi

Uje Hartono - detikNews
Rabu, 10 Jan 2018 19:31 WIB
Dampak Tanah Bergerak di Banjarnegara Meluas, 450 Jiwa Mengungsi
Fenomena tanah bergerak di Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom
Banjarnegara - Pergerakan tanah di Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara hingga hari ini masi terjadi. Bahkan jumlah warga yang mengungsi pun bertambah.

Kepala BPBD Banjarne gara Arif Rahman mengatakan, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah. Mulai hari ini, Rabu (10/1/2018) warga RT 1 dan RT 2 Dusun Mramen mengungsi. Hal ini lantaran lokasi wilayah tersebut dekat dengan lokasi pergerakan tanah.

"Jumlahnya kurang lebih 450 jiwa. Ini sekarang sedang kami lakukan pendataan," ujarnya saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sementara untuk lokasi pengungsian, sebagian warga memilih untuk tinggal di rumah saudara sedangkan warga lainnya di TPQ Desa Bantar. Jumlah warga mengungsi ini terus bertambah setiap harinya jika hari pertama 43 jiwa kemudian 83 jiwa serta 156 jiwa saat ini diperkirakan 450 jiwa.

Menurutnya, sebagian besar warga mengungsi karena takut tanah gerak terus melebar ke ke permukiman warga. Mereka mengungsi ke rumah saudara yang berada di Desa Bantar.

"Mereka takut rumahnya roboh karena lokasinya dekat dengan lokasi pergerakan tanah," tuturnya.

Jumlah warga mengungsi bertambah. Jumlah warga mengungsi bertambah. Foto: Uje Hartono/detikcom


Sedangkan untuk jalur menuju daerah yang terisolir yakni Desa Suwidak dan Dusun Sikenong Desa Bantar sudah dibuatkan jalur alternatif. Jalur tersebut masih sebatas untuk pejalan kaki.

"Jalur ini termasuk untuk distribusi logistik ke daerah terisolir," kata dia.

Kades Bantar Eko Purwanto membenarkan jika saat ini jumlah pengungsi bertambah. Dikatakan, pergerakan terus terjadi setiap menit. Hal ini membuat rumah warga dan sejumlah lokasi retak-ratak.

"Termasuk rumah saya juga retak. Saat ini barang-barang saya untuk sementara diungsikan di balai desa Bantar," tuturnya.

Disampaikan pergerakan tanah sekala besar terjadi pada Selasa (9/1/) malam sekitar pukul 23 00 WIB. Saat itu, mengakibatkan tanah amblas dengan kedalaman sekitar 6 meter.

"Tanah masih terus bergerak dan warga Bantar yang mengungsi terus bertambah," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak Minggu (7/1) lalu tanah di Desa Bantar bergerak. Hal ini membuat jalan satu-satunya menuju Desa Suwidak dan Dusun Sikenong Desa Bantar terisolir. Saat ini ada 2.919 jiwa yang terisolir akibat pergerakan tanah. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads