Dua Paslon di Banyumas Saling Klaim Didukung PPP

Banyumas - Pilkada Banyumas hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Hingga saat ini yang mendaftar ke KPU adalah pasangan ini adalah Achamd Husain dan Sadewo Tri Lastiono. Kedua pasangan Mardjoko dan Ifan Haryanto.

Pasangan Mardjoko-Ifan Haryanto didukung oleh 6 partai koalisi yakni Partai Golkar, PKB, Gerindra, PKS, PAN dan PPP. Sedangkan pasangan Achmad Husain-Sadewo Tri Lastiono diusung PDIP, Nasdem dan Demokrat.

Namun kedua mengklaim mendapat dukungan dari PPP. Kedua pasangan calon sama-sama mengkalim jika PPP mendukungnya.

Pengurus Struktural DPC PPP Banyumas mendukung pasangan Achamd Husain-Sadewo Tri Lastiono. Sementara itu rekomendasi dari DPP PPP dukungan diberikan kepada pasangan Mardjoko-Ifan Haryanto.

Bendahara DPC PPP Banyumas, Lily Hayati mengatakan jika pihaknya lebih mendengar aspirasi para kader yang menjatuhkan pilihan pada pasangan calon Ahmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono. Dukungan tersebut merupakan hasil keputusan Rakercab PPP, yang mengeluarkan keputusan itu. Namunjustru tidak didukung oleh DPP PPP.

"27 PAC bulat sepakat untuk dukungan ke Pak Husain. Rekom turun tanggal 6 Januari pada Mardjoko. Tapi kami membaca situasi di bawah dukungan tetap ke Pak Husain" kata Lily Hayati saat mengantar pendaftaran pasangan calon Husain dan Sadewo di KPU Banyumas, Rabu (10/1/2018).

Menurut dia, pihaknya tidak menampik jika ada sebagian pengurus PPP Banyumas yang menjalankan amanat rekomendasi DPP PPP. Meskipun demikian pihaknya sudah siap dengan teguran dan sanksi yang akan dijatuhkan partai karena dianggap membangkang dari rekomendasi termasuk jika harus diberhentikan dari partai.

"Segala konsekuensi kami siap. Pusat tidak pernah berkomunikasi dengan cabang dalam pencalonan ini. Padahal sejak pilkada sebelumnya kami dukung Husain," ucapnya.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Sementara menurut Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP PPP, Idy Muzayyad usai mengantarkan pasangan Mardjoko-Ifan Haryanto mendaftar di KPU Banyumas mengatakan jika keputusan akhir rekomendasi pasangan calon ada ditangan DPP.

Dia menjelaskan, jika keputusan akhir rekomendasi berpegangan pada rakercab maka mekanismenya salah. PAC dan PAW PPP hanya mengusulkan pasangan calon dan sifatnya tidak mutlak.

"Dinamika politik seperti ini biasa saja. Kami akan melakukan koordinasi, akan rapat barisan menjalankan amanat rekomendasi," ujarnya.

Meskipun demikian, dia tidak menjelaskan detail kenapa rekomendasi DPP PPP akhirnya jatuh pada pasangan Mardjoko dan Ifan Haryanto. Menurut dia, DPP mempunyai pertimbangan-pertimbangan baik saat mengusulkan pimpinan daerah. (arb/arb)