Didampingi empat orang kuasa hukumnya, mereka mendatangi Mapolda DIY di Jalan Ring Road Utara, Sleman, sekitar pukul 10.30 WIB. Suyadi warga Palihan, Temon, dan tiga aktivis mahasiswa, Rizky, Zaki, dan Heron, langsung masuk ke ruang SPKT untuk membuat laporan polisi. Ketiganya melapor setelah mengalami luka di bagian kepala, bibir, dan tangan, diduga kena pukul oknum aparat keamanan.
"Kita melapor kasus kekerasan oleh oknum aparat terhadap warga dan aktivis saat pembebasan lahan dua hari berturut-turut, Senin-Selasa (8-9/1) kemarin," kata salah satu kuasa hukum Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo (PWPP.KP), Teguh Purnomo, kepada wartawan di Mapolda DIY, Rabu (10/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita fokus laporan kejadian dua hari itu, oknum yang terlibat penganiayaan dan aktor intelektualnya, kita minta diusut tuntas karena tupoksi seharusnya aparat keamanan itu melindungi dua belah pihak (warga-aktivis dan petugas Angkasa Pura I Yogya)," tandasnya.
Teguh meminta Kapolda DIY menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap warga serta aktivis. Dalam laporannya ini, pihaknya juga menyerahkan bukti berupa foto dan video hasil dokumentasi tim relawan selama proses pembebasan lahan NYIA yang berlangsung di Desa Palihan dan Glagah, Kecamatan Temon.
"Kita sertakan bukti-bukti foto dan video. Ada tindakan represif sebagian aparat keamanan, ada kekerasan, intimidasi, dan provokasi," jelasnya.
Selain itu kata dia, pihaknya juga menuntut Kapolda DIY dan Kapolres Kulon Progo menghentikan segala tindak kekerasan dan intimidasi selama pembebasan lahan NYIA yang hingga kini masih berproses di lapangan. Warga yang bersikap menolak bandara, diminta tidak diintimidasi.
"Dalam pengamanan, aparat gabungan dari polisi, TNI, dan Satpol PP. Kita minta dalam pendalaman laporan ini, jika ada oknum TNI dan Satpol PP yang terlibat, kita minta polisi melimpahkan ke polisi militer dan Pemkab Kulon Progo agar diproses," imbuhnya.
Berdasar catatannya, sambung Teguh, ada 10 warga dan aktivis mahasiswa yang terluka saat proses pembebasan lahan Senin-Selasa kemarin. Namun baru empat orang yang melapor ke polisi. (bgs/bgs)











































