Kata PT AP I Soal Kericuhan Saat Pengosongan Lahan Bandara Kulon Progo

Kata PT AP I Soal Kericuhan Saat Pengosongan Lahan Bandara Kulon Progo

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 09 Jan 2018 19:00 WIB
Pengosongan lahan bandara Kulon Progo hari ini. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Kulon Progo - Kericuhan kembali terjadi di proses pengosongan lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo. PT Angkasa Pura (AP) I Yogyakarta menyampaikan pernyataannya terkait hal itu.

Mereka berharap warga bisa bekerja sama mewujudkan cita-cita pembangunan NYIA di Kulon Progo. Melalui siaran pers yang diterima detikcom, berikut pernyataan AP I Yogya :

"Sehubungan dengan pelaksanaan pengosongan lahan (land clearing) oleh PT Angkasa Pura I (Persero) di area proyek bandara baru Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 2018, telah terjadi penolakan serta aksi saling dorong antara warga dengan tim pengamanan," demikian tertulis dalam keterangan tersebut, Selasa (9/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kronologi pelaksanaan pengosongan dapat sampaikan, sebagai berikut:

1. Angkasa Pura I telah bekerjasama dengan Kepolisian, TNI AD, TNI AU dan Satpol PP Kulonprogo untuk melakukan pengamanan pada saat pengosongan lahan (land clearing). Tim pengamanan pada pagi hari terdiri dari 15 orang untuk mengamankan lokasi dan warga yang memaksa untuk masuk kedalam area land clearing.

2. Angkasa Pura I telah memberikan instruksi kepada tim pengamanan untuk menjalankan pengamanan dengan baik tanpa ada tindak kekerasan.

3. Kegiatan pengosongan lahan yang dilaksanakan oleh Angkasa Pura I Kantor Cabang Yogyakarta merupakan rumah yang sudah tidak berpenghuni dan tanaman yang sudah di konsignasikan ke Pengadilan Negeri Wates.

4. Dalam pelaksanaan pengosongan lahan, Angkasa Pura I mendapat penolakan dari warga. Sehubungan dengan hal tersebut, Angkasa Pura I berupaya memberikan penjelasan terkait lahan yang dikosongkan merupakan lahan yang telah di konsignasikan ke Pengadilan Negeri Wates.

5. Tim pengamanan berusaha untuk menjaga warga agar tidak memasuki area pengosongan lahan. Hal tersebut menimbulkan aksi saling dorong antara warga dengan tim pengamanan yang tidak dapat di antisipasi. Selanjutnya seorang warga jatuh didalam kerumunan tersebut yang menyebabkan luka dan dapat berdiri kembali.

6. Dalam proses pengosongan lahan, Angkasa Pura I juga memberikan kesempatan kepada warga yang memohon untuk dapat melakukan panen dipekarangannya.

7. Untuk meminimalisir penolakan warga yang terjadi dalam pelaksanaan pengosongan lahan (land clearing), Angkasa Pura I terus berupaya untuk melakukan komunikasi secara persuasif. Hal tersebut telah dilaksanakan oleh Angkasa Pura I sejak awal perencanaan proyek bandara baru Yogyakarta, melalui sosialisasi kepada warga.

"Sehubungan dengan hal yang terjadi pada pelaksanaan pengosongan lahan, kami telah berupaya memberikan instruksi kepada tim pengamanan untuk menjaga berjalannya pengosongan lahan secara baik. Sejak awal kami telah berupaya untuk berkomunikasi, dengan cara melakukan sosialisasi pembangunan bandara baru Yogyakarta kepada warga, khususnya yang terdampak," kata General Manager AP I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandhu Purnama.

Bandara baru Yogyakarta ini, sebutnya, sedianya akan meningkatkan pertumbuhan sosial dan ekonomi di Yogyakarta khususnya Kulonprogo. Sehingga, diharapkan warga Kulonprogo dapat bekerjasama untuk memberikan kontribusi terhadap seluruh tahapan pembangunan bandara baru Yogyakarta.

"Kami sangat berharap bandara baru Yogyakarta segera dapat terwujud guna memberikan kemanfaatan dari segi sosial dan ekonomi untuk masyarakat Kulonprogo dan Yogyakarta secara umum. Oleh karena itu kami menghimbau kepada warga penolak untuk dapat bekerjasama mewujudkan cita-cita besar ini," tambahnya.

Israwadi, Corporate Secretary Angkasa Pura I menambahkan saat ini sebagian besar bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I tengah mengalami kondisi lack of capacity.

"Oleh karenanya perlu dilakukan pengembangan serta pembangunan untuk mendukung tingginya demand pelayanan transportasi udara dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Pengembangan dan pembangunan bandara baru Yogyakarta dilakukan sepenuhnya menggunakan dana internal dan obligasi," tambahnya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads