Belasan orang korban Hannien Tour hari ini terlihat mendatangi kantor Satreskrim Polresta Surakarta untuk mengambil paspor. Mereka diminta mengisi formulir dan menunjukkan identitas yang sesuai dengan paspor.
Wakapolresta Surakarta, AKBP Andy Rifai, mengatakan jemaah tersebut merupakan pendaftar umrah di Hannien Tour cabang Solo. Paspor dikembalikan agar dapat digunakan pemiliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik diwajibkan datang sendiri mengambil paspornya. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan penyalahgunaan paspor oleh orang lain.
"Kita harapkan langsung orangnya. Kalau orangnya tidak di sini nanti harus ada surat kuasa yang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Salah satu korban, Arifin, menceritakan dirinya bersama tiga orang keluarganya menjadi korban Hannien Tour. Jadwal umrahnya berkali-kali ditunda keberangkatannya dengan alasan yang tidak jelas.
Arifin memilih Hannien Tour berdasarkan rekomendasi dari teman yang pernah umrah menggunakan jasa Hannien Tour. Dia mengaku telah membayarkan uang Rp 18,5 juta untuk umrah.
"Saya berharap uang kembali untuk umrah lagi, tapi nunggu uang kembali dulu. Ini paspornya saya ambil dulu karena ada keluarga yang akan berangkat haji," ujarnya. (mbr/mbr)











































