"Biar melakukan pendekatan, pendekatan," kata Sri Sultan HB X usai acara pencanangan pemanfaatan pedestarian Malioboro (Pasar Beringharjo-titik nol) dan toilet di Museum Sonobudoyo atau eks gedung KONI, Selasa (9/1/2017).
Menurut Sultan, warga yang tidak mau pindah akan menghadapi problem jika tetap tinggal di sana. Permasalahanya yang dihadapi antara lain di wilayah tersebut nantinya akan bising dan polusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan lahan pertanian warga, Sultan HB X mengaku sebenarnya sudah membicarakan hal itu dengan Bupati Kulon Progo agar bisa diganti dengan menggunakan tanah kas desa.
"Biar Pemda yang nyewa, nanti setelah 5 tahun mereka nyewa sendiri, saya kan sudah ambil keputusan itu dulu. Nah itu tergantung pendekatan di sana gimana," katanya.
Sementara menanggapi kericuhan yang kembali terjadi, Sultan HB X mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi.
"Mungkin bisa terjadi (kericuhan), sekarang bagaimana itu bisa tetap kondusif," pungkasnya. (sip/sip)











































