Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini mengusung Rohadi Widodo, masih belum menentukan pilihan. PKS masih mencari pasangan untuk Rohadi.
"Kita masih berusaha terus untuk bisa maju dengan mencari pasangan. Tapi sampai hari ini belum ketemu," kata Ketua DPD PKS Karanganyar, Joko Tri Susilo saat dihubungi wartawan, Senin (8/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggal ketemu orang nggak. Kalau nggak, mau gimana lagi. (Calon tunggal) ya sangat mungkin, semua serba mungkin," tuturnya.
Joko menganggap pisahnya duet Yuro sebagai hal yang wajar dalam dunia politik. Pihaknya menerima keputusan tersebut dengan legawa.
"Kalau kecewa sih iya, karena kita kan selalu menegaskan ke publik bahwa PKS ingin meneruskan Yuro Jilid II. Tapi kami dalam kondisi legawa," tuturnya.
Sementara itu, Juliyatmono mengaku telah berusaha meyakinkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar agar dirinya kembali dipasangkan dengan Rohadi. Namun DPP memiliki pertimbangan lain.
"Yang punya kewenangan rekomendasi itu kan DPP. Usulan saya masih konsistensi maju dengan Pak Rohadi. Saya sudah berikan masukan itu ke tingkat pusat," katanya.
Meski tak maju bersama, Yuro masih harus menyelesaikan tugas sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar hingga Desember 2018. Yuli, sapaan bupati, berjanji tetap bekerja secara profesional bersama Rohadi.
"Kami tidak pernah berbeda pandangan. Kami tetap bisa bekerja sama dengan baik. Kita masih punya amanat menyelesaikan sampai tanggal 15 Desember 2018," ujar Juliyatmono.
uliyatmono yang juga Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar mengatakan telah mendapat dukungan dari tujuh partai politik. Partai tersebut adalah Partai Golkar, PDIP, Partai Demokrat, PKB, PAN, PPP dan Partai Hanura.
"Rencana akan mendaftar ke KPU hari Rabu, hari terakhir," ujarnya. (sip/sip)











































