Mereka yaitu Alamudin Rois (putra Kyai Dimyati Rois Kendal), Arif Rohman (Wakil Bupati Blora), Fuad Hidayat (anggota DPRD Propinsi Jateng Dapil Tegal asal Temanggung), serta Gus Yakut atau Tutut (anggota DPR RI asal Rembang).
"Keempatnya adalah kader PKB dan Nahdlatul Ulama (NU). Saat ini sedang digodog oleh DPP PKB untuk kemudian ditawarkan ke partai koalisi," jelas Ketua DPW PKB Jateng, KH Muhammad Yusuf Chudlori, di komplek Ponpes API Tegalrejo Kabupaten Magelang, Sabtu (6/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diharapkan, sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran, rekomendasi sudah turun.
"Sehingga seluruh kader PKB dan juga warga Nahdliyin mengetahui siapa calon-calonnya. Apabila sudah muncul satu nama, maka seluruh kader sudah pasti akan mendukung," imbuhnya.
Dikatakan Gus Yusuf, diusungnya kader-kader dari PKB atau NU sesuai amanah para kiai pondok pesantren maupun tokoh-tokoh NU.
"Para kiai ponpes se-Jateng maupun tokoh NU dan hasil pertemuan memutuskan agar kader santri yang dicalonkan dalam Pilkada 2018," tuturnya.
Oleh sebab itu, dengan menyerahkan nama-nama kandidat, maka DPW PKB menyerahkan sepenuhnya kepada DPP, untuk melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya.
"Satu hal yang tidak pernah dilupakan oleh PKB karena sudah menjadi tradisi, adalah melakukan istikharah. Tujuannya kader yang terpilih adalah benar-benar paling bagus untuk Jateng," ungkap Gus Yusuf.
Disisi lain, alasan diajukannya calon dari kalangan santri adalah karena kampanye Pilgub berlangsung saat bulan Ramadhan. Sedangkan pemungutan suara setelah lebaran.
"Artinya dalam satu bulan merupakan waktu yang sangat spiritual dan agamis. Ruh perjuangan keislaman akan sangat muncul disaat bulan Ramadhan," ungkapnya.
Dia berharap, Pilgub 2018 berlangsung dengan spirit yang betul-betul bisa menjaga ukhuwah kebersamaan. Selain itu, juga menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan seluruh rakyat Jateng. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini