Doa bersama itu dilakukan saat kegiatan Gebyar PKL di GOR Bung Karno, Kudus, Jumat (5/1/2017). Ribuan tumplek-blek duduk lesehan di GOR. Ada spanduk bergambar Musthofa sebagai Bupati Kudus, Masan Ketua DPRD Kudus, dan di panggung terdapat foto Musthofa
Koordinator PKL Kudus, M. Toha mengajak anggota paguyuban PKL yang hadir ikut mendoakan Musthofa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Kudus Musthofa dalam sambutannya mengatakan, harapannya saat nanti bertemu PKL, kapasitasnya bukan lagi jadi bupati. Melainkan sudah jadi gubernur.
"Mudah-mudahan datang ke Kudus dan menemui PKL sudah jadi gubernur," kata Musthofa.
Terkait rekomendasi kemungkinan akan jatuh pada dirinya atau tidak, Musthofa mengaku pasrah. Karena hal itu bukan wewenangnya.
"Tanya Bu Mega sajalah. Saya hanya berikhtiar. Adapun doa dari mereka yang telah mendukung saya semoga saja terkabul," katanya.
Menurutnya, kekuasaan itu tidak layak untuk diperebutkan. Dia hanya berusaha. "Tapi kami yakin Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik buat saya. Tapi ikhtiar kami, doa kawan-kawan untuk kami, kalau baik kabulkanlah, kalau buruk hindarkanlah," tandas Musthofa.
Apapun keputusan yang akan dikeluarkan oleh DPP PDIP, katanya, dia siap untuk menerima. Bahkan ketika keputusan itu mendapuknya sebagai calon wakil gubernur sekalipun. "Wallahu a'lam, lah. Apapun keputusannya pasti siap," katanya.
Dia juga berterima kasih kepada PKL yang mendoakan dirinya bisa mendapat rekomendasi Cagub PDIP.
"Amin. Siapapun anak bangsa, semua pihak yang berdoa. Kalau ada niat baik, semoga tercapai," ujarnya.
Asisten Perekonomian Setda Pemkab Kudus Mas'ud mengatakan, Gebyar PKL merupakan kegiatan yang diadakan sebagai peringatan di Hari Jadi PKL. Kegiatan dicanangkan sejak 2014. Perwakilan dari masing-masing paguyuban PKL ada sekitar 40 orang. (bgs/bgs)











































