Bunker yang berada di kompleks Balai Kota Surakarta itu telah selesai direstorasi akhir tahun 2017 lalu. Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, pun mempersilakan warga untuk memanfaatkan bunker berukuran 16x24 meter itu.
"Silakan kalau ada yang mau pakai untuk prewedding boleh. Gratis, buat masyarakat kok, enggak ada bayar-bayaran," kata Rudy, sapaan wali kota, saat meninjau bunker di sisi barat kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Rabu (3/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adapun bunker tersebut ditemukan pada 2012 saat Pemkot Surakarta berencana membangun gedung Dispendukcapil. Restorasi bunker kemudian baru terealisasi 2017 karena dalam prosesnya harus melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Menurut Rudy, bunker zaman dahulu digunakan untuk berlindung ketika ada peperangan. Di Balai Kota, kata Rudy, sebenarnya ada dua bunker, namun baru ditemukan satu.
"Ceritanya ada dua bunker. Tapi ada satu yang ditemukan. Yang satu tidak tahu di mana, mungkin sudah di bawah bangunan," ujarnya.
![]() |
Meski selesai direstorasi, bunker masih dalam masa perawatan. Saat ini masih tampak rembesan air di beberapa titik. Namun hal tersebut tidak mengganggu pengunjung yang menikmati suasana bunker.
Selain itu, Pemkot Surakarta berencana membangun kembali gazebo yang berada di atas bunker yang telah rusak. Gazebo tersebut bakal melengkapi bunker agar lebih menarik menjadi tempat wisata.
"Kalau memang mau jadi wisata, sekalian kita bangun gazebonya. Terus ada penjaga berpakaian tentara Jepang, Belanda atau keraton," pungkasnya. (mbr/mbr)