Mengenal Herdini, Perintis Penerbang Perempuan di TNI AU

Mengenal Herdini, Perintis Penerbang Perempuan di TNI AU

Ristu Hanafi - detikNews
Jumat, 29 Des 2017 23:48 WIB
Herdini, penerbang perempuan pertama di TNI AU. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Sleman - Bagi masyarakat sipil, mungkin belum banyak tahu siapa sosok perempuan pertama perintis pilot atau penerbang TNI AU. Sejarah mencatat ada dua orang penerbang, yakni Letda Pnb Lulu Lugiyati dan Letda Pnb Herdini.

Sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa keduanya khususnya di dunia penerbang militer, TNI AU mengabadikannya dalam Koleksi Foto Perintis Penerbang Wanita Angkatan Udara, di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.

Peresmian koleksi foto itu dihadiri langsung oleh Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Herdini yang kini telah purnawira, juga hadir. Dia bahkann bersedia membagi kisahnya ketika masih aktif sebagai penerbang. "Pertama kali terbang, ya senang rasanya," kata Herdini, Jumat (29/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herdini masuk ke dunia militer pada tahun 1963 ketika AURI (kini bernama TNI AU) merekrut personel wanita sebagai Wanita Angkatan Udara (Wara). Sebanyak 30 orang yang sebagian besar masih kuliah, lolos seleksi dan mengikuti pendidikan di Kaliurang.

Setahun kemudian, AURI membuka seleksi Sekolah Penerbang bagi anggota Wara. Ada 3 orang Wara dinyatakan lulus seleksi dan mampu mengikuti Pendidikan Sekolah Penerbang.

Pada hari kelulusan atau Wing Day, dua orang lulus sebagai penerbang yakni Letnan Dua Pnb Lulu Lugiyati dan Letnan Dua Herdini. Mereka menerbangkan pesawat latih Piper Club dan menjadi perintis keberadaan pilot perempuan TNI.

"Senang, tapi ada dukanya. Pesawat tak ada radionya, jadi tak bisa menghubungi daratan. Pernah sekali mau mendarat di Solo, tapi ada pesawat lain di runway. Senior saya, laki-laki, kayaknya mau terbang dan saya mau landing. Karena gugup, manusiawi, harus naik lagi tapi kok sulit. Ternyata lupa ngetrim," papar Herdini mengenang salah satu pengalamannya.

Diakuinya, menjadi seorang pilot militer merupakan panggilan hati. Meski ada rasa takut, namun dia mampu menerbangkan pesawat dengan lancar.

"Ada kisah lucu. Di Yogya, banyak makam di sekitar (Lanud) Adisutjipto. Kalau terbang saya selalu bilang, amit-amit nuwun sewu," ujar Herdini sambil tersenyum.

"Ada juga yang tak terlupakan, saya terbang dengan Bu Lulu, dari Halim mau ke Curug, tapi kena angin jadi ke arah Bogor. Ya itu karena gak ada radio," imbuhnya.

Meski telah lepas dari dunia militer, namun Herdini tetap berpesan kepada perempuan Indonesia agar terus maju dan khusus bagi pilot wanita TNI AU harus menjadi seorang fighter pilot.

Mengenal Herdini, penerbang perempuan pertama di TNI AUPanglima TNI meresmikan Koleksi Foto Perintis Penerbang Wanita TNI AU (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi menjelaskan sampai saat ini TNI AU telah mencetak 4 badge sejak Lulu dan Herdini menjadi penerbang pertama di Angkatan Udara.

"Saya berharap dengan para perintis penerbang wanita AU menjadi contoh bagi wanita angkatan udara dalam meraih prestasi tertinggi di kemiliteran. Ini membuktikan emansipasi wanita sangat dihargai, wanita juga mampu duduk setara dengan pria dalam beberapa sektor di antaranya perawat, teknisi dan lainnya," kata Hadi.

Saat ini, lanjutnya, ada 2 Wara lulusan taruni AAU sedang mengikuti pendidikan penerbang. Ia berharap akan banyak lagi para wanita yang dididik menjadi penerbang sehingga ke depan akan melahirkan penerbang tempur yang diawaki oleh Wara. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads