Geng tersebut bernama Camp TT 136 yang memang dikenal bengis oleh geng lainnya. Camp merupakan sebutan untuk kelompok remaja nakal di Semarang. Sedangkan TT merupakan singkatan dari kata Tanda Tanya. Karena mereka bersenjata tajam celurit yang bentuknya mirip tanda baca tanda tanya.
Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh Camp TT 136 terjadi hari Sabtu (22/12/2017) pekan lalu sekitar pukul 22.00 WIB di jembatan atas tol Manyaran, Jalan Abdurahman Saleh Semarang Barat. Saat itu korban bernama Ananda Fajar Pratama (17) sedang melintas dan langsung diserang menggunakan celurit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Resmob Sat Reskrim Polrestabes Semarang yang dipimpin Kasubnit I, Aiptu Janadi berhasil membekuk Johan dan anggotanya hari Rabu (27/12) lalau sekitar pukul 21.00 WIB.
"Sat Reskrim mengamankan 13 tersangka semua laki-laki, mereka pelaku penganiayaan yang meresahkan, mereka perkumpulan geng motor. Satu korban putus jari tangan dan robek di bagian dada masih perawatan," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji saat jumpa pers di kantornya, Jumat (29/12/2017).
Para pelaku yang dibekuk ternyata usianya masih muda yaitu antara 16 tahun dan 17 tahun. Mereka ada yang masih duduk di SMP dan ada juga yang putus sekolah.
"Dua orang diantaranya juga melakukan hal serupa di daerah Semarang Barat. Mereka punya rencana tahun baru mau membuat kerusuhan," tandasnya.
Sementara itu Johan mengaku tidak ada dendam atau masalah dengan korban sebelumnya. Ia dan gengnya memang ingin mencari keributan.
"Memang ribut tapi enggak tahu apa yang diributkan. Waktu itu minum congyang," kata Johan.
Saat ini kelompok tersebut masih terus ditangani kepolisian dan dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara selama 7 tahun.
(bgs/bgs)











































