Saat ditemui di ruang Merak lantai 2 rumah sakit, wajah bagian kanan Suhendri hingga leher, pundak dan dada masih diperban. Perban juga ada di tangan kiri dan paha kiri.
Suhendri mengatakan peristiwa yang dialaminya terjadi hari Kamis (21/12) pekan lalu. Saat itu ia mengendarai mobil bak terbuka dari rumahnya di Perum Kepodang Asri nomor 36 Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menuju rumah makan miliknya sekitar pukul 04.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika melaju tidak jauh dari Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang, ada motor yang ditumpangi dua orang berboncengan menggunakan helm yang menyalip dari kanan. Orang yang membonceng tiba-tiba menyemprotkan air dengan alat yang digenggam dengan posisi tangan masih terlipat di dada seperti sembunyi-sembunyi.
"Jendela waktu itu saya buka sedikit. Saya tidak jelas melihat pelakunya. Langsung kena muka sebelah kanan," katanya.
Hendri mengaku hanya melihat para pelaku itu menggunakan motor bebek dan pembonceng memakai jaket berwarna kuning gelap. Saat itu ia cepat-cepat melajukan kendaraannya menuju warung untuk mencari air bersih.
"Saya langsung ingat kasus Novel Baswedan. Saya cari air untuk dibasuh ke muka. Panas sekali rasanya," tutur Hendri.
Panas masih terasa dan dia mencari penanganan pertama ke RSUD Ungaran. Kemudian ia berlanjut ke RSI Sultan Agung dan dirujuk lagi ke RSUP dr Kariadi Semarang.
Soal kasus yang dialaminya, Hendri memang sebulan lalu memiliki masalah, tapi dia tidak bisa asal tuduh karena tidak ada dasarnya. Ia kemudian memasrahkan kasus itu ke kepolisian dan sudah melaporkan ke Polda Jateng.
"Sudah laporan ke Polda Jateng. Peristiwa seperti ini ternyata bisa menimpa orang biasa," ujar Hendri.
Sementara itu humas RSUP dr Kariadi Semarang, Parna mengatakan pasien tersebut mengalami luka bakar stage 2 dengan status sedang dan ditangani spesialis bedah plastik.
"Ini stage 2, lukanya 9%. Kondisinya terus membaik dan tidak lama lagi diperbolehkan pulang," ujar Parna. (alg/sip)